JAKARTA, suaramerdeka.com - Pihak kepolisian kini tengah memeriksa dua orang terkait meninggalnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Dua orang tersebut merupakan anak dari korban Rudyanto dan Margareth, penghuni rumah di Kalideres tersebut.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengungkapkan, bahwa pasangan itu memiliki dua anak lain yang tidak tinggal bersama mereka.
Baca Juga: Tanggapi Wawancara Kontroversial Ronaldo, Rooney: Agak Aneh, Itu Bukan Kritik
"Ada dua anak mereka yang tinggal di Bekasi, sudah dilakukan pemeriksaan," ujar Zulpan di Polda Metro Jaya, Jumat, 18 November 2022, dikutip dari PMJ News.
Zulpan juga mengatakan, sejumlah saksi lain telah diperiksa penyidik untuk dimintai keterangan terkait kematian keluarga itu.
Beberapa saksi yang diperiksa antara lain, petugas PLN, ketua RT, dan satpam.
Baca Juga: Bangun Peluang Kerja Sama, Dompet Dhuafa Kunjungi Suara Merdeka
"Dua orang sekuriti, Ketua RT dan petugas PLN. Keterangan dibutuhkan penyidik untuk bisa menemukan titik terang penyebab kematian," kata Zulpan.
Diketahui, keluarga tersebut meminta petugas PLN untuk memutus aliran listrik di rumahnya.
Saat petugas PLN datang ke rumah untuk memutus aliran listrik, petugas itu sudah mencium bau busuk dari rumah itu.
Sementara itu, ketua RT merupakan menjadi saksi pertama yang menemukan mayat keluarga itu.
Hingga kini, polisi masih menelusuri motif kematian satu keluarga itu.
Dari kabar terbaru, polisi juga menemukan belatung di lokasi.
Artikel Terkait
Meninggalnya 1 Keluarga di Kalideres, Polisi Temukan Sejumlah Buku, Jadi Titik Terang?
Terbaru: Kematian Misterius Keluarga di Kalideres, Sempat Beli Mobil Baru Sebelum Tewas, Ada Apa?
Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Diduga Anut Kepercayaan Santhara, dari Puasa Hingga Bunuh Diri
Masih jadi Teka-Teki, Ini 14 Fakta Terkait Kasus Kematian Satu Keluarga di Kalideres
Gandeng Berbagai Ahli, Polisi Temukan Petunjuk Penting Soal Motif Kematian Satu Keluarga di Kalideres