JAKARTA,suaramerdeka.com - Dukungan terhadap penurunan angka stunting semakin gencar disuarakan oleh berbagai kelompok masyarakat dari bermacam kalangan.
Tercatat dalam data SSGI tahun 2021, angka prevalensi status gizi balita nasional sebesar 24,4 persen.
Hal tersebut menunjukkan bahwa grafik balita yang mengalami stunting masih tinggi.
Hal tersebut belum ditambah dengan berbagai kasus kekerasan berbasis gender yang mengalami peningkatan.
Berdasarkan data yang dimiliki Komnas Perempuan yang dirilis pada Catatan Tahunan tentang Kekerasan terhadap Perempuan Tahun 2021, tercatat ada 4.322 pengaduan kasus kekerasan yang diterima lembaga tersebut.
Angka tersebut meningkat sangat signifikan jika dibandingkan dengan data tahun 2020 yang mencapai 2.389 pengaduan.
Baca Juga: Resmi! Donald Trump Umumkan Kembali Mencalonkan Diri Sebagai Presiden AS Pada Pemilu 2024
Selaras dengan hal tersebut, Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) DKI Jakarta menyuarakan pembentukan Keluarga Muda Tangguh serta kerjasama antar stakeholder dalam upaya mendukung zero stunting.
Pandangan tersebut disampaikan Sekretaris Umum PWNA DKI Jakarta Dwi Setyowati, M.A. dalam sidang pleno 1 Muktamar XIV Nasyiatul Aisyiyah, belum lama ini.
Dalam sidang pleno tersebut, disebutkan bahwa perempuan Muhammadiyah berkewajiban untuk terus mengupayakan advokasi perempuan dan kerjasama antar lembaga untuk mendorong percepatan program zero stunting.
Baca Juga: Masih Naik Turun, Cek Harga Komoditas Bawang Merah dan Bawang Putih Jawa Tengah, 16 November 2022
“Keluarga adalah pondasi bagi kemajuan peradaban yang sesungguhnya. Maka perempuan muda Muhammadiyah akan terus mengupayakan dan mengkampanyekan terbentuknya Keluarga Muda Tangguh melalui penguatan dan edukasi parenting, SAMARA Course, dan Kerjasama Lembaga untuk zero stunting,” ujar Dwi.
Dalam forum tersebut, PWNA DKI Jakarta juga mengharapkan Nasyiatul Aisyiyah nantinya dapat terus menguatkan komunikasi dan koordinasi untuk mendukung upaya advokasi perempuan dan percepatan program zero stunting tersebut.
"Ke depan NA harus terus memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan pihak atau Lembaga yang fokus pada advokasi perempuan dan anak, Kesehatan reproduksi, kepemimpinan perempuan, dan kehidupan yg damai penuh toleransi," tukas Dwi Setyowati.
Artikel Terkait
Program Prioritas, Pemkab Demak Bantu Asupan Gizi Anak Stunting
Tanoto Foundation dan RAPP Bantu Pemkot Semarang Atasi Stunting
Nih Dengerin!! Kepala Desa Diminta Bantu Penanganan Stunting dan Kemiskinan di Kabupaten Semarang
Optimalisasi Kader Pendamping Keluarga Diharapkan Bantu Turunkan Angka Stunting di Brebes
BKKBN Jateng dan Anggota Komisi IX DPR Sepakat Selesaikan Stunting dengan Intervensi Gizi