Dalam G20 Side Event, dokter Maxi: Penting Membuat Pandemic Fund

- Selasa, 15 November 2022 | 11:05 WIB
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS Sumber: p2p.kemenkes.go.id
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dr.dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS Sumber: p2p.kemenkes.go.id

JAKARTA,suaramerdeka.com - KTT G20 sebentar lagi akan dimulai.

Seluruh tamu undangan dan media internasional telah berkumpul di Nusa Dua, Bali untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut.

Salah satu agenda penting yang dibahas dalam KTT G20 adalah masalah kesehatan secara global.

Kurangnya vaksin dan terbatasnya tes diagnostik di masa pandemi covid-19 membuat pandemic fund dinilai penting.

Baca Juga: Jangan Bohong, hanya Demi Mendapat Set Top Box Gratis, Harga STB Cukup Murah Kok

Dana pandemi yang dikumpulkan sukarela dari sejumlah negara diharapkan mampu membantu negara dengan ekonomi menengah ke bawah.

Menurut Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Maxi Rein Rondonuwu, dinamika persoalan selama pandemi covid-19 menunjukkan masih minimnya investasi banyak negara terkait kesehatan.

Khususnya persiapan pandemi berikutnya.'

Dampaknya menjadi besar karena krisis ekonomi yang menyertainya.

Baca Juga: Hati-hati bagi Masyarakat Mampu, Jangan Tergiur dengan Set Top Box Jauh Lebih Murah Kualitas Abal abal

"Oleh karenanya penting merancang kembali arsitektur global, dari Covid-19 kita ketahui ada kebutuhan pendanaan yang andal dan berkelanjutan, PPR (prevention, and response) WHO dan Bank Dunia memperkirakan akan ada kesenjangan PPR sekitar 10 miliar dolar, mengisi kesenjangan ini nggak mudah makanya ciptain mekanisme pendanaan," terang dokter Maxi dalam G20 Side Event 'Redesigning Pandemi Prevention, Preparedness, and Response: Lessons Learned and New Approaches', di Hotel Conrad Bali. Dikutip Selasa, 15 November 2022.

Dalam kesempatan yang sama, Eloise Todd Executice Director & Co Founder Pandemic Action Network menyebut jika satu negara tidak mampu menangani wabah karena keterbatasan akses alat hingga vaksin, bakal berdampak pada negara lain disebabkan pergerakan individu.

Selama ini, hanya lima negara yang berinvestasi pada bantuan kesehatan, termasuk Amerika Serikat hingga Jepang.

Baca Juga: Rayap Pasti Berjatuhan, Pakai Saja Cairan Ini untuk Membasmi

"Jadi juga ada beberapa poin dari pandemi ini, pertama kontribusi untuk upaya-upaya bantuan ini sebagian besar dari negara-negara kaya atau G7, kontribusi dana upaya penanggulangan datang dari lima negara saja," katanya.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X