JAKARTA, suaramerdeka.com - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengakui adanya potensi Serangan siber saat penyelenggaraan KTT G20 di Bali.
Kegiatan KTT G20 yang berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang akan dihadiri oleh kepala negara/kepala pemerintahan dari berbagai negara.
Potensi dari Serangan siber ini telah terdeteksi sejak simulasi pengamanan siber dilakukan oleh tim gabungan TNI, Polri, BSSN, dan BIN
Baca Juga: Ketum PBNU: Bu Nyai Nusantara Mengikuti Fungsi NU, Silatnas III
"Sejauh ini, secara umum, selain (Serangan) siber belum ada yang signifikan. Tapi kalau siber memang harus saya akui memang ada," ungkap Andika saat menghadiri gelar pasukan Operasi Puri Agung di Lapangan Renon, Denpasar, Bali. Dikutip dari laman polri.go.id. Selasa, 8 November 2022.
Walaupun sudah ditemukan ancaman Serangan siber tersebut, Panglima enggan menjelaskan detail Serangan yang dimaksud.
"Yang jelas kita bersama BSSN, BIN, Polri sudah berkali-kali mencoba melakukan simulasi dan kebetulan ada gangguan yang riil atau beneran," ungkapnya.
Baca Juga: BNI BrightUp Cup Pemanasan Hadapi BWF World Tour Finals 2022, Ginting dan Jojo Ikut Bertanding
Panglima TNI menyatakan bahwa pihaknya serta lembaga lainnya semakin siap dengan melakukan pengetatan pengamanan untuk menangani Serangan serupa saat G20 berlangsung.
"Itu (Serangan siber) justru membuat kami lebih matang sebenarnya. Serangan-Serangan itu juga malah membuat kami lebih siap terus terang saja," ungkap dia.
Andika mengharapkan masyarakat Indonesia dengan kemampuan teknologi informatika yang mumpuni ikut membantu menangkal Serangan siber yang bisa mengganggu kelancaran pertemuan G20.
Baca Juga: Set Top Box GRATIS, Mau? Cek Link cekbantuanstb.kominfo.go.id sebelum Japri Nomor WhatsApp Ini
"Kami tetap mengimbau kepada semua masyarakat Indonesia membantu seandainya mereka punya skill kemampuan juga kemuadian melihat adanya percobaan-percobaan gangguan terhadap jaringan siber," pungkas Andika.
Penyelenggaraan KTT G20 ini menjadi sangat penting ditengah kondisi dunia yang sedang diambang perang dunia.
Terlebih dengan kondisi ekonomi dunia yang diprediksi akan dilanda krisis resesi tahun 2023 mendatang, memerlukan dukungan berbagai pihak untuk saling membantu meringankan dampak dari krisis tersebut.***
Artikel Terkait
Jelang KTT G20, BSSN Siapkan Pengamanan dalam 3 Klaster, Apa Saja?
Sekjen PBB Bertemu Menko Airlangga: Siap Dukung Presidensi Indonesia dan KTT G20
XL Axiata Siapkan Jaringan 5G dan 4G di KTT G20 Bali, Delegasi Bisa Mudah Akses Internet Cepat
Persiapan KTT G20, Polri Terapkan Sistem Ganjil Genap Hingga 10 Titik
Presiden Rusia Vladimir Putin Punya Kesan Kuat Kemungkinan Tidak Akan Hadir di KTT G20 Bali