JAKARTA, suaramerdeka.com - AKP Rifaizal Samual, Mantan Kanit 1 Sat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan menjalani sidang dari Obstruction of Justice sebagai salah 1 saksi.
Seperti yang diketahui, AKP Rifaizal yang telah dimutasi Kapol Listyo Sigit ke Pelayanan Markas (Yanma) Polri ini merupakan penyidik pertama yang datang usai penembakan Brigadir J.
Rifaizal Samual mengatakan bahwa setelah sampai di TKP rumah dinas Duren 3 milik Ferdy Sambo, dirinya diarahkan untuk menemui AKBP Kasat Reskrim yang saat itu dijabat oleh Ridwan Soplanit.
Baca Juga: Cek Dulu Prakiraan Cuaca Semarang 4 November 2022: Berawan, Berpotensi Diguyur Hujan Ringan
“Ada pak Ridwan memberikan beberapa penyampaian terkait adanya peristiwa tembak menembak,” kata Ridwan.
Menurut Ridwan, saat itu rumah tersebut sudah mulai ramai dengan beberapa anggota Propam termasuk diantaranya merupakan seniornya, Ari Cahya, Benny Ali, dan Hendra Kurniawan.
“Setelah masuk melalui dapur lalu ke ruangan tengah, kami melihat ada mayat segera setelah kami datang,” lanjut Rifaizal.
Baca Juga: Hasil Liga Europa: Menang 1-0 Atas Real Sociedad, Manchester United Gagal Juarai Grup E
Menurut Rifaizal, mayat dari mendiang Brigadir J tersebut telah penuh darah yang mengitari tubuhnya dari kepala sampai kaki sampai sekitar 30-40 cm meskipun tanpa adanya bercak darah.
Bersama anggotanya, Rifaizal kemudian memperkenalkan diri kepada para Jendral yang ada di TKP yang setelahnya dipersilahkan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara.
Dalam kesaksiannya, Rifaizal mengatakan terdapat banyak bekas peluru baik di lantai 1 dan 2.
Baca Juga: Dugaan Maladministrasi Dalam Pengurusan Warisan, Menteri ATR Hadi Tjahjanto Dikirimi Surat 'Cinta’
Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan di depan kamar Ferdy Sambo yang ditemukan banyak serpihan proyektil peluru sudah berserakan di lantai.
“Senjata berada di sebelah kiri alm, dengan posisi kepala alm menghadap ke sebelah kanan. Dan posisi badan yang tertelungkup,” kata Rifaizal.
Rifaizal dengan para anggotanya kemudian memfoto senjata yang kemudian diidentifikasikan milik alm dan Richard Eliezer.
Artikel Terkait
Ibu Brigadir J Luapkan Kemarahan: Jangan Banyak Bicara, CCTV Tunjukkan Sekarang!
Keluarga Brigadir J Minta Ditunjukkan CCTV, Kombes Susanto: Ibu Jangan Memojokkan Kami
Kombes Leonardo Sebut Penyebab Kematian Brigadir J Sebagai Aib, sang Ayah: Antara Iya dan Tidak
Menangis Melihat Kondisi Jenazah Brigadir J, sang Ayah: Ini Diapain Anak Saya?
Samuel Hutabarat Tertegun Mengetahui Izin Pemakaman Dinas Brigadir J Dibatalkan dengan Alasan Administrasi