JAKARTA, suaramerdeka.com - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmidzi menyebut, tingkat kesembuhan obat Fomepizole terhadap pasien gagal ginjal akut mencapai 95 persen.
Angka tersebut menjadi tolak ukur Kemenkes untuk memberikan Fomepizole sebagai obat penawar penyembuhan penyakit gagal ginjal.
"Kami memberikan pengobatan fomepizole karena keberhasilan pengobatan fomepizole itu kurang lebih 95 persen," kata Siti Nadia Tarmidzi di Gedung DPR, Jakarta, Rabu 2 November 2022 dikutip dari kanal YouTube tvonenews.
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Hajar Celtic 5-1, Real Madrid Juarai Grup F
Menurut dia, fomepizole itu diberikan langsung bagi pasien gagal ginjal akut A-tipikal progresif.
Lebih lanjut, Nadia mengungkapkan obat penawar itu juga mempengaruhi angka kematian pasien gagal ginjal akut.
Adapun sejak 27 Oktober 2022, jumlah pasien meninggal dinyatakan nihil.
Untuk diketahui, penyebab maraknya kasus gagal ginjal akut menyerang anak-anak diduga akibat beberapa obat sirop yang dijua.
Kandungan bahan pelarut diduga menjadi pemicu gagal ginjal akut seperti Dietilen Glikol (DG) dan Etilen Glikol (EG).
Dari data Kemenkes menyebutkan sebanyak 178 orang meninggal dalam kasus gagal ginjal akut.
Jumlah tersebut dari 325 kasus aktif per 1 November 2022. dan jumlah pasien meninggal itu sudah mengalami penurunan drastis.
Dari data tersebut, sekitar 54 persen ini sudah menurun dari kondisi sebelumnya yang mencapai kematian 60 persen.***
Artikel Terkait
Kasus Gagal Ginjal Akut, Bareskrim Polri Periksa 2 Perusahaan Farmasi, Semua Sampel Dikumpulkan
Marak Kasus Gagal Ginjal Akut, Menkes Raih Penghargaan Se Asia Fasifik 2022
Sudah 3 Perusahaan Diperiksa, Belum Ada Penetapan Tersangka dalam Kasus Gagal Ginjal Akut
Polri Bentuk Tim Usut Kasus Gagal Ginjal Akut, Ini Catatan dari DPR
Status Hukum Kasus Gagal Ginjal Akut Naik ke Tahap Penyidikan Usai Uji Laboratorium