SUMEDANG, suaramerdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan bahwa kejadian tanah longsor hingga banjir bandang masih mengancam hingga awal Tahun 2023.
Menurut BNPB, hal tersebut tak terlepas dari dinamika musim penghujan dalam tiga bulan mendatang.
"Curah hujannya masih tinggi dari November-Januari," kata Kepala BNPB, Suharyanto kepada media di Jatinangor, Sumedang, Selasa 1 Oktober 2022.
Baca Juga: Dituding Ikuti Lesti Kejora Gandeng Sandy Arifin, Ini Jawaban Menohok dari Dewi Perssik
Untuk itu, pihaknya berharap masyarakat berikut elemen kebencanaan termasuk BPBD setempat bisa melakukan ikhtiar-ikhtiar mitigasi sebagai antisipasi.
Kewaspadaan dan kesiapsiagaan diharapkan selalu terjaga.
Dia pun merujuk kepada rentetan kejadian bencana di sepanjang tahun ini yang lebih banyak didominasi bencana hidrometeorologi.
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Menang 2-0 Atas Inter Milan, Bayern Muenchen Sempurna di Fase Grup
Semua pihak diharapkan bisa menjadikannya pelajaran terutama dalam meminimalisasi dampak yang ditimbulkan.
"Di tahun 2022, paling dominan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem seperti angin puting beliung,(rasionya) 90 persen lebih," jelasnya.
Khusus longsor, Suharyanto meminta masyarakat yang tinggal di kawasan rawan, kategori merah benar-benar dibekali pengetahuan memadai terutama dalam mencermati situasi sekitarnya.
Baca Juga: Menang 3-1 Atas Moldova, Timnas Indonesia U-20 Terus Berkembang Pesat
"Bukan apa-apa, longsor itu tiba-tiba kejadiannya seperti di Bogor atau Pamekasan. Harus selaku diinformasikan, kalau sudah hujan lebih dari 1 jam, rapat, jarak pandang terbatas, sudah tinggalkan rumah sementara menuju tempat aman," jelasnya.
Di luar itu, kepada pemerintah daerah, Suharyanto mengingatkan untuk mulai kembali mempertimbangkan laju pembangunannya yang berorientasi pada ketahanan lingkungan.
Pasalnya, kejadian longsor kerap dikaitkan dengan terjadinya perubahan penggunaan lahan.
Artikel Terkait
Gunung Semeru Meletus, BNPB Belum Terima Laporan Adanya Korban Jiwa
BNPB: Gunung Semeru Dua Kali Muntahkan Guguran Lava Pijar
Erupsi Gunung Semeru, BNPB: 13 Orang Meninggal Dunia, Dua Teridentifikasi
Erupsi Gunung Semeru, Wapres Minta Mensos, BNPB dan Pihak Terkait Bergerak Cepat
BNPB: 230 Rumah di Selayar Rusak Akibat Gempa 7,4 SR di Flores Timur