Baca Juga: Gaya Selangit, Pamer Sana-sini Eh Ternyata Dia Orang Kaya Palsu! Cek Dulu Nih 5 Ciri-ciri Fake Rich
1. Naskah orisinil diabadikan menggunakan ejaan Van Ophuijsen.
Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.
Baca Juga: Juara Denmark Open 2022, Ini Prestasi Fajar/Rian Selama 13 Turnamen Terakhir
2. Bunyi tiga keputusan kongres dalam Ejaan Bahasa Indonesia (ejaan terbaru yang digunakan pada masa kini):
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kedua: Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga: Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sejak 1959, tanggal 28 Oktober ditetapkan sebagai Hari Sumpah Pemuda, yaitu hari nasional yang bukan hari libur yang ditetapkan pemerintah Indonesia melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati peristiwa Sumpah Pemuda.***
Artikel Terkait
Bagaimana Isi Sumpah Pemuda? Ini 9 Fakta Menarik Lahirnya Hari Sumpah Pemuda
Peringati Sumpah Pemuda dan Dorong Wisata Kota Semarang, USM Gelar Lomba Lari 10K
Sisi lain Gedung Sumpah Pemuda, Ternyata Tempat Indekos Mahasiswa
Sosok Soegondo Djojopoespito Tokoh Sentral Lahirnya Sumpah Pemuda: dari PPPI hingga Kongres Pemuda II
Sejarah Sumpah Pemuda, Lengkap dengan Tanggal-Tanggal Peristiwa Penting di Dalamnya