Wilayah dengan Kematian Tinggi Perlu Perhatian Lebih

- Senin, 2 Agustus 2021 | 22:07 WIB
Pasien positif Covid-19 (suaramerdeka.com /Antaranews.com.)
Pasien positif Covid-19 (suaramerdeka.com /Antaranews.com.)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi yang juga Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan ada beberapa kabupaten/kota yang memerlukan perhatian lebih karena tingkat kematian karena COVID-19 yang tinggi.

Menko Luhut menjelaskan ada 12 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang masuk level 3 dan satu kabupaten yang masuk ke level 2.

Namun, terdapat beberapa kabupaten/kota yang akhirnya harus kembali ke level 4 bukan karena peningkatan kasus tetapi karena peningkatan kasus kematian.

Baca Juga: Batal Jual Tanah Miliknya, Kakek Suryadi Warga Pakintelan Ditahan

"Ada beberapa daerah yang memang membutuhkan perhatian khusus karena memang tingginya kasus konfirmasi positif dan juga jumlah kematian warganya seperti Bali, Malang Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Solo Raya," kata Menko Luhut, dalam konferensi pers virtual evaluasi dan penerapan PPKM, Senin (2/8) malam.

Menurut dia, tingginya kasus kematian karena masih banyaknya masyarakat yang melakukan isolasi mandiri sehingga terlambat dilakukan perawatan intensif di rumah sakit. Perawatan yang terlambat itu kemudian menyebabkan kematian karena saturasi oksigen pasien rata-rata di bawah 90.

Menko Luhut menambahkan rincian kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 3 dan 4 akan dikeluarkan melalui instruksi Mendagri dalam waktu dekat.

Baca Juga: Polemik itu Terjawab Sudah, Jaksa Pinangki 'Menginap' di Lapas Wanita Tangerang

Mantan Menko Polhukam itu menuturkan penerapan PPKM level 3 dan 4 sejak 26 Juli-2 Agustus 2021 telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal itu terlihat dari penurunan jumlah penambahan kasus dan BOR (Bed Occupancy Rate) di sejumlah provinsi.

"Saya kira kita bisa lihat Jakarta, juga Bandung, beberapa tempat lainnya, BOR rumah sakit sekarang sudah mulai membaik," kata Menko Luhut.

Kendati demikian ia mengakui indeks mobilitas memang sedikit mengalami kenaikan akibat pelonggaran yang dilakukan beberapa waktu saat perpanjangan PPKM.

Ia juga menyebut selama satu minggu terakhir, angka kasus harian wilayah Jawa dan Bali sudah menunjukkan tren penurunan. Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu bahkan menyebut secara rata-rata tren penurunan kasus mencapai 50 persen.

"Bisa dilihat bahwa sejak puncaknya pada tanggal 15 Juli sampai hari kemarin (1/8) dan tadi juga masih mengalami penurunan. Kita melihat angka itu sudah 50 persen, kita ambil rata-rata," kata Menko Luhut.

Baca Juga: PPKM Level 4 Berlanjut di 21 Provinsi di Luar Jawa Bali

Namun ia kembali mengingatkan agar semua pihak harus tetap waspada karena COVID-19 varian Delta merupakan varian dengan tingkat penularan tinggi.

Halaman:

Editor: Ahmad Rifki

Tags

Terkini

X