Deklarasi Capres, Zulkifli Hasan: PAN Terikat Koalisi dengan Golkar dan PPP

- Minggu, 16 Oktober 2022 | 12:30 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat bertemu CEO Suara Merdeka Network di Menara Suara Merdeka Semarang, Sabtu 15 Oktober 2022. (suaramerdeka.com/Maulana M Fahmi)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat bertemu CEO Suara Merdeka Network di Menara Suara Merdeka Semarang, Sabtu 15 Oktober 2022. (suaramerdeka.com/Maulana M Fahmi)
SEMARANG, suaramerdeka.com - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) menegaskan belum memutuskan calon presiden (Capres) yang akan diusung dalam Pilpres 2024.
 
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan belum mengumumkan Capres dalam waktu dekat.
 
"PAN sudah berkoalisi dengan Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam ikatan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)," katanya.
 
 
Zulhas mengemukakan hal itu di Menara Suara Merdeka Semarang, Sabtu 15 Oktober 2022.
 
Koalisi tersebut, terangnya, dibentuk untuk memecah stigma polarisasi politik lantaran sudah dua periode pemilihan hanya diikuti dua pasangan capres-cawapres, yang selalu head to head.
 
KIB, kata Zulhas, mengharapkan Pilpres 2024 bisa diikuti oleh minimal 3 paslon.
 
"Setelah itu jadi, barulah kita pilih capresnya. Oleh karena itu capres bagi kami chapter (tahapan) terakhir. Yang penting kita ajak masyarakat bertukar pikiran dulu nih, mau ke mana Indonesia ini," terangnya.
 
 
Zulhas menegaskan, pihaknya lebih bertumpu pada realita politik yang terus berkembang.
 
Semakin banyak nama tokoh yang bermunculan, menurutnya akan semakin baik.
 
"Realitanya nanti kita lihat. Tentu (dinamika politik) termasuk Jawa Tengah menjadi lirikan kita," imbuhnya.
 
 
Meski Nasdem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres, PAN tidak ingin terburu-buru.
 
Deklarasikan tersebut dianggap langkah politik yang lumrah.
 
“Silakan saja, biasa untuk mengusung bakal calon presiden menjelang Pemilu 2024,” ungkapnya.
 
 
Dia beberapa kali mengapresiasi Jawa Tengah. Ia menyatakan bidang ekonomi Jawa Tengah dianggap berpotensi.
 
Gubernur Ganjar Pranowo, kata dia, mampu membawa Jawa Tengah "mentas" dari jurang resesi. 
 
Menteri Perdagangan itu menyampaikan Jawa Tengah mengalami peningkatan perekonomian di atas 5 persen, lebih tinggi dari angka nasional.
 
 
"Pertumbuhan ekonominya kan 5,66 (persen), di atas rata-rata pertumbuhan nasional," katanya.
 
Hal itu diungkapkan Zulhas di tengah banyak negara mengalami resesi dan mengalami krisis ekonomi.

Editor: Modesta Fiska

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X