JAKARTA, suaramerdeka.com - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) pada tragedi Kanjuruhan telah menyampaikan hasil laporan investigasinya kepada Presiden Joko Widodo, pada, 14 Oktober 2022.
Imbas PT LIB yang tak tegas geser kick off Arema vs Persebaya yang masuk dalam klasifikasi pertandingan dengan resiko yang besar.
Mereka menjelaskan kesalahan, sekaligus memberikan rekomendasi.
Sebagai evaluasi apa yang perlu dibenahi dan bisa jadi evaluasi oleh semua pihak yang bersangkutan serta dan demi keselamatan dan kembalinya sepak bola Indonesia ke depan.
Baca Juga: Bersyukurlah 5 Zodiak Ini, Diserbu Keuntungan, Tak Ketinggalan Rezeki dan Cuan Datang Mengepung
Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan RI (Menkopolhukam) yakni Mahfud MD yang telah menyerahkan laporan TGIPF pada Presiden.
“Saya bersama seluruh anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan telah diterima Presiden Jokowi. Kami telah menverahkan hasil kerja tim yg sungguh-sungguh bekerja secara fokus, independen, dengan integritas dan keahlian masing-masing dari berbagai latar belakang," dikutip dari unggahan Instagramnya. Minggu, 16 Oktober 2022.
PT Liga Indonesia Baru (LIB) Selaku operator kompetisi Liga 1, telah dinilai lalai dalam kejadian di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022 silam.
PT LIB dinilai lebih mengutamakan keuntungan bisnis secara komersial daripada memprioritaskan keselamatan.
Baca Juga: Diberkati Dewi Fortuna, 4 Zodiak Supel dan Pekerja Keras, Kejatuhan Rezeki dan Cuan Non Stop
Artikel Terkait
TGIPF Siap Laporkan Hasil Invetigasi Tragedi Kanjuruhan ke FIFA, Begini Penjelasan Menpora
Investigasi TGIPF soal Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD Sebut soal Gas Air Mata Masih Diperiksa BRIN
Update Perkembangan Investigasi TGIPF, Mahfud MD: KronologiJatuh Korban Dipastikan karena Berdesak-desakan
Tindak Lanjut Rekomendasi Tim TGIPF Soal Tragedi Kanjuruhan, Polri Adakan Eksumasi Pekan Depan
TGIPF Ungkap Kesalahan LIB dalam Tragedi Kanjuruhan, Utamakan Cuan Daripada Keselamatan