JAKARTA, Suaramerdeka.com - G20 atau Group of Twenty adalah forum yang beranggotakan negara-negara dengan ekonomi terkuat dan paling berpengaruh di dunia.
Logo G20 ini sudah banyak ditempel di jalanan Ibu Kota Jakarta.
Seperti stasiun KRL (Kereta Rel Listrik), MRT (Mass Rapid Transit) dan bandara.
Pemerintah Provinsi Bali menyatakan sangat siap menyambut acara puncak acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Pertemuan G20 ini akan berlangsung pada pertengahan November mendatang.
Persiapan ini salah satunya perbaikan infrastruktur, mulai dari jalan protokol hingga jalan pintas.
Fasilitas bandara, rumah sakit dan keamanan perlu juga perlu adanya perbaikan.
Berbeda dari kebanyakan forum multilateral, Dikutip dari website kominfo.go.id, G20 tidak memiliki sekretariat tetap.
Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota, yang berganti setiap tahun.
Sebagaimana ditetapkan pada Riyadh Summit 2020, Indonesia akan memegang presidency G20 pada 2022, dengan serah terima yang dilakukan pada akhir KTT Roma (30-31 Oktober 2021).
KTT G20 ini mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger".
Melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk saling mendukung, pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Dengan adanya pertemuan G20 di tengah pandemi, membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi ekonomi Indonesia terhadap krisis.
Artikel Terkait
Kirab Budaya G20 di Borobudur, Polda Jateng Kerahkan 1.700 Personil untuk Pengamanan
Jelang KTT G20, PLN Lakukan Cleaning Insulator dengan Metode Baru pada Sistem 500 kV di PLTU Paiton
Sri Mulyani Meminta Seluruh Anggota G20 Kompak Atasi Resesi: Harus ada Solusi Kolektif
Indonesia Sambut Putin dan Zelensky dalam G20 di Bali. Bagaimana Bila Presiden Rusia dan Ukraina Bertemu?
Bahas Mitigasi Stagflasi, Gubernur BI: Solidaritas G20 Penting dalam Kebijakan Makro Ekonomi Global