Bongkar Jaringan Narkoba hingga Tertangkapnya Irjen Teddy Minahasa, Bukti 44 Gram Sabu Jadi Awal

JAKARTA, suaramerdeka.com - Jaringan narkoba yang telah dibongkar hingga menyeret nama Irjen Teddy Minahasa menyita banyak publik.

Dalam kasus jaringan narkoba yang diusut, terdapat 11 tersangka, dan menyeret lima anggota kepolisian.

Dikutip dari kanal YouTube TVOneNews, Kombes Pol. Komarudin menjelaskan bahwa pengembangan peredaran narkoba bermula pada pengamanan sabu sejumlah 44 gram yang dilakukan pada tanggal 10 Oktober 2022.

Baca Juga: Simpel Banget Bro! Cukup Siapkan 4 Perangkat Ini, Siaran TV Digital Bisa Ditonton via Gadget

"Pada tanggal 10 tepat pukul 9 malam kami lakukan atau pun mengamankan pelaku atas nama inisial HE," ungkap Kombes Pol. Komarudin, Jumat 15 Oktober 2022.

"Di mana dari tangan pelaku kami mengamankan barang bukti sabu yang dikemas dalam dua buah klip kantong plastik masing-masing berjumlah 12 gram dan 32 gram, dengan total 44 gram yang kami amankan," tambahnya.

Lalu dilakukanlah pengembangan lebih lanjut, petugas juga meringkus inisial AR alias Abeng di mana HE mendapatkan barang sabu tersebut dari saudara AR.

Baca Juga: Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi Sepekan Terdepan, Ini 6 Rekomendasi BMKG

"Di tempat AR kami tidak mendapatkan barang bukti namun, dari sini atas pengakuan dari HE kami lakukan pengembangan dar saudara AR telah kami introgasi mengarah kepada saudara AD yang secara kebetulan 4 kosnya persis berdepan-depanan dengan saudara AR," kata Kombes Pol. Komarudin

Ia juga menjelaskan bahwa dalam penggeledahan di rumah AD tidak menemukan barang bukti, namun AD mengakui bahwa barang tersebut miliknya.

Petugas juga menyelidiki lebih dalam tersangka AD, ternyata inisial AD merupakan anggota polisi yang masih aktif di Satuan Polres Metro Jaya Jakarta Barat.

Baca Juga: 17 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Humas: Guna Meningkatkan Kinerja Institusi

Inisial AD mendapatkan sabu dari anggota Polri yang berpangkat Kompol yang berinisial KS.

Bahkan terdapat Aiptu inisial J yang juga menjadi anggota jaringan narkoba.

"Kami mengembangkan kasus ini kepada Kompol KS yg merupakan polisi aktif yg bertugas sebagai Kapolsek Kalibaru setelah itu Kompol KS juga menyertakan Aiptu J yaitu anggota Polres Tanjung Priok," ungkap Mukti Juharsa.