JAKARTA,suaramerdeka.com - Sejumlah korban luka dari tragedi Kanjuruhan masih belum pulih walaupun sudah 10 hari pasca kejadian berlangsung.
Salah satunya, Raffi Atha Dziaulhamdi yang menjadi penyintas dari targedi Kanjuruhan tersebut.
Raffi hingga saat ini matanya masih memerah karena terkena gas air mata.
Kondisinya sempat viral di media sosial pada Minggu, 9 Oktober lalu.
Berdasarkan informasi yang dihimpun tim suaramerdeka.com dari berbagai sumber, pada laga Arema FC Vs. Persebaya itu Raffi duduk di Tribun 10 atau di selatan.
Raffi menonton bersama saudara dan teman-temannya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 malam itu.
Remaja tersebut mengaku terpapar kepulan asap gas air mata saat tengah berjalan ketika turun dari tribun.
Saat berjalan, Raffi terkena tembakan gas air mata.
"Kemudian peluit tanda berakhirnya babak kedua dibunyikan. Sekitar 15 menit setelahnya saya turun ke tribun berdiri. Pas jalan, dari aparat menembakkan gas air mata dan saya di kepulan asap itu," ujarnya.
Raffi sendiri kemudian menyelamatkan diri melalui pintu keluar di Tribun 12.
Baca Juga: Dengar Untaian Kata Dewa Langit, 6 Zodiak Disatroni Rezeki dan Cuan, Setelah Masalahnya Tuntas
Akan tetapi, karena berdesak-desakan akhirnya kesulitan bernapas dan pingsan selama kurang lebih 2 jam.
Ayah Raffi, Sutrisno mengungkapkan bahwa dirinya sempat kesulitan menebus obat untuk anaknya.
Artikel Terkait
Pakai Gas Air Mata Kadaluarsa di Kanjuruhan, Polisi Klaim Bahkan Dalam Skala Tinggi-pun Tidak Mematikan
Meminta Maaf, Jajaran Polresta Malang Kota Bersujud dan Bersimpuh Atas Tragedi Kanjuruhan
Gelar Aksi Sujud Atas Tragedi Kanjuruhan, Kapolresta Malang: Semoga Situasi Kembali Kondusif
Bukan Gas Air Mata, Polri Menjelaskan Korban Tragedi Kanjuruhan Meninggal Dunia Penyebabnya Ini
TGIPF Siap Berikan Laporan Tragedi Kanjuruhan, Mahfud MD: Insya Allah Kami Hanya 10 Hari Saja