JAKARTA, suaramerdeka.com - Kerusuhan yang menewaskan lebih dari 100 orang di stadion Kanjuruhan, Malang 1 Oktober lalu menjadi tragedi kelam dunia sepakbola.
Dalam penanganan massa di dalam stadion, polisi menembakkan gas air mata di beberapa titik.
Hal ini kemudian menimbulkan kepanikan dari penonton laga Arema VS Persebaya yang sebelumnya turun ke stadion.
Kepanikan ini berbuah massa berebutan untuk keluar dari beberapa pintu.
Namun nahas, upaya ini justru membuat puluhan orang berhimpitan, berdesakan, hingga kehabisan napas dan meninggal di tempat.
Penyelidikan kasus hingga kini masih bergulir, dan sudah ditetapkan beberapa tersangka yang bertanggung jawab atas musibah itu.
Namun apakah masalah selesai? ternyata tidak demikian.
Warganet mempetanyakan temuan di lokasi, bahwa polisi menggunakan gas air mata kadaluarsa.
"Pantesan perih bet, wong gas air matanya aja udah kadaluarsa," kata meme yang beredar di linimasa, yang diunggah oleh akun twitter @windtax.
Artikel Terkait
5 Hasil Investigasi Lengkap Tragedi Kanjuruhan The Washington Post: Terjadi karena Tindakan Polisi
Mahfud MD Beri Tanggapan Terkait Gas Air Mata Insiden Kanjuruhan
Siswa di Sidoarjo Rayakan Maulid Nabi, Bikin Gunungan Buah hingga Doa Bersama Korban Tragedi Kanjuruhan
The Washington Post Sampai Buat Denah dan Arah Angin Penembakan Gas Air Mata Tragedi Kanjuruhan
Presiden Didesak Minta Maaf, Menpora: Jokowi Sudah Minta Maaf Kepada Keluarga Korban Kanjuruhan
Buntut Kerusuhan Kanjuruhan, Pemerintah dan FIFA Bentuk Tim Transformasi Sepak Bola Indonesia
Presiden Jokowi Pastikan FIFA Tidak Beri Sanksi Usai Tragedi Kanjuruhan, Netizen: Tetap Usut Tuntas
FIFA Minta PSSI Untuk Perbaiki Jadwal Liga, Larang Pertandingan Waktu Malam, Imbas Tragedi Kanjuruhan
Golkar Bersama Dewa 19 Galang Donasi untuk Korban Kanjuruhan dan Tembok Runtuh, Terkumpul Rp 300 Juta
Buntut Tragedi Kanjuruhan, TGIPF: Tidak Layak Gelar Laga Resiko Tinggi