Baca Juga: Sejarah Stadion Kanjuruhan Malang yang Jadi Tempat Tragedi Sepak Bola Terbesar di Indonesia
Pascapeluit panjang berbunyi, pendukung tuan rumah yang kecewa dengan hasil tersebut melampiaskan kekecewaannya dengan memasuki lapangan stadion.
Masa pendukung tuan rumah yang berhamburan memasuki lapangan, membuat suasana stadion menjadi tidak kondusif.
Aparat keamanan kemudian menghalau dan membubarkan massa dengan tembakan gas air mata.
Tembakan gas air mata inilah yang diduga mengakibatkan penonton terinjak, terhimpit, dan mengalami sesak napas, hingga kemudian meninggal.
Baca Juga: Tragedi Kerusuhan Sepak Bola di Stadion Kanjuruhan Malang Jadi yang Terpilu Nomor 2 di Dunia
Korban usai pertandingan laga Arema Malang vs Persebaya Surabaya ini pun terus bertambah. Kapolda Jatim Nico Afinta diawal mengungkapkan, korban jiwa sejumlah 127 orang.
Namun, data terkini yang dirangkum dari berbagai sumber, per Minggu 2 Oktober 2022, dilaporkan 131 orang meningggal dalam insiden ini. Sebagian besar mereka merupakan pendukung tim tuan rumah.
Pasalnya, pada pertandingan itu, pihak panitia pelaksana (panpel) pertandingan, melarang pendukung Persebaya untuk datang langsung menyaksikan pertandingan.
Artikel Terkait
Sejarah Stadion Kanjuruhan Malang yang Jadi Tempat Tragedi Sepak Bola Terbesar di Indonesia
Viral Video Arahan Motivasi Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso Sebelum Melawan Arema di Kanjuruhan Malang
Tak Hanya Suporter Arema, Dua Polisi Juga Jadi Korban Saat Bertugas Amankan Pertandingan di Kanjuruhan Malang
Kerusuhan di Kanjuruhan Malang, Ini Ungkapan Duka Cita dari Presiden AFC
Kerusuhan di Kanjuruhan Malang, Menpora: Jangan Salahkan Tim, Apalagi Pemainnya!