Sandiaga Uno Bantu Beasiswa Putra-Putri Yatim Piatu Akibat Covid-19

- Senin, 26 Juli 2021 | 11:00 WIB
Sandiaga bantu bea siswa bagi anak yang ditinggalkan orang tuanya karena covid-19 (Cun Cahya)
Sandiaga bantu bea siswa bagi anak yang ditinggalkan orang tuanya karena covid-19 (Cun Cahya)

JAKARTA, suaramerdeka.com - Sandiaga Salahuddin Uno melalui The Sandi Uno Merchandise bekerja sama KAHMI Preneur membantu beasiswa bagi tiga orang kakak beradik di Madiun, Jawa Timur.

Mereka ditinggalkan kedua orang tuanya yang meninggal akibat Covid-19 beberapa waktu lalu.

Bantuan beasiswa senilai Rp 25 juta itu disampaikan secara simbolis oleh Menparekraf Sandiaga Uno dalam: "Silaturahmi Virtual Putra-Putri Yatim Piatu", Minggu 25 Juli 2021.

Baca Juga: Sempat Terhenti, MUI Kembali Gelar Annual Conference on Fatwa Studies

Ketiga anak tersebut adalah Yudha Saputra Wicaksana (24 tahun), Wahyu Khrysna Hermansyah (19 tahun) dan Wasyaveera Keysyha Saputri (12 tahun).

Sandiaga menuturkan pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat besar terhadap kehidupan masyarakat.

Baik secara kesehatan dan juga ekonomi. Pemerintah pun berusaha maksimal melakukan upaya penanganan kesehatan dan ekonomi.

Baca Juga: Rumah Sakit TNI AU Sam Ratulangi Manado Kembali Gelar Serbuan Vaksinasi

"Atas nama keluarga besar kami dan juga tempat kami bekerja, kami menyampaikan rasa duka. Kami sangat merasakan satu keprihatinan dan kami ingin menyampaikan doa terbaik. Insya Allah bapak dan ibu Husnul Khotimah diberikan tempat terbaik di sisi allah, dilapangkan kuburnya, diterangi di alam barzah, dan diampuni segala dosa dan diterima amal baiknya," kata Sandiaga Uno.

Sandiaga berharap beasiswa ini bisa memberikan motivasi dan memberikan satu optimisme untuk melanjutkan kehidupan lebih baik lagi.

Bersama The Sandi Uno Merchandise, Sandiaga Uno sebelumnya juga meluncurkan program bantuan beasiswa untuk anak pedagang kaki lima (PKL) yang terdampak akibat pemberlakukan PPKM Level 4.

Bantuan beasiswa menyasar anak dari PKL yang berstatus pelajar SMP/Tsanawiyah dengan besaran Rp 300 ribu per bulan, pelajar SMA/Aliyah sebesar Rp 400 ribu per bulan, dan mahasiswa Rp 500 ribu per bulan.

Sementara Yudha Saputra Wicaksana mewakili kedua adiknya bercerita tentang Covid-19 yang menerpa mereka sekeluarga.

Yudha, tidak pernah menyangka ditinggal oleh kedua orang tuanya dengan begitu cepat dan dalam waktu yang berdekatan.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X