Pemakaian Lie Detector ke Tersangka Pembunuhan Brigadir J, Hasil Tak Bisa Dipercaya Sepenuhnya

- Sabtu, 10 September 2022 | 09:12 WIB
Ilustrasi penggunaan lie detector, alat untuk menguji kebohongan dalam pemeriksaan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Freepik)
Ilustrasi penggunaan lie detector, alat untuk menguji kebohongan dalam pemeriksaan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Freepik)

JAKARTA, suaramerdeka.com – Pemakaian alat pendeteksi kebohongan pada lima tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J ditanggapi psikologi forensik Reza Indragiri.

Menurut Reza Indragiri, pemakaian alat pendeteksi kebohongan dalam pemeriksaan tak bisa dipercaya sepenuhnya.

Dikutip dari kanal YouTube tvOne, pada 8 September 2022, kebohongan, kata Reza Indragiri, akan bisa diketahui setelah manusia melakukan perbandingan antara kenyataan dengan pernyataan.

Baca Juga: Berlaku Mulai Hari Ini, Sabtu 10 September 2022, Cek Lagi Besaran Kenaikan Tarif Ojek Online di 3 Zona

Ditambahkan Reza Indragiri, kejadian pembunuhan Brigadir J di TKP tidak ada seorangpun yang mengetahui termasuk operator lie detector.

“Alih-alih mengukur perbandingan antara pernyataan dan kenyataan, alat kebohongan itu hanya melakukan perubahan-perubahan fisiologis manusia ketika berhadapan dengan pernyataan atau pertanyaan tertentu,” kata Reza.

Diketahui, lie detector hanya bisa mendeteksi kebohongan melalui perubahan-perubahan fisiologis seperti kucuran keringat, pupil mata yang membesar, detak jantung yang semakin kencang, dan suhu badan yang meninggi.

Baca Juga: Intip Asmara Zodiak Hari Ini 10 September 2022: Virgo Gembira, Cinta Masa Lalu Leo, Cancer Dengar Hatimu!

Maka dari itu Reza menuturkan bahwa perubahan-perubahan fisiologis tidak mutlak menjadi tanda-tanda orang sedang berbohong.

Menurut Reza Indragiri detak jantung yang berdetak dan bertambah kencang bisa disebabkan beberapa faktor seperti alat olahraga, sakit demam atau bahkan ketika sedang terintimidasi.

“Jadi degup jantung bertambah kencang ternyata bukan penanda mutlak bahwa seorang sedang berdusta,” ujarnya.

Baca Juga: Latih Petani, SBM ITB Gandeng Udinus dalam Kelola Keuangan

Begitu pula dengan tanda seseorang berkeringat yang semakin banyak.

“Ternyata kucuran keringat juga bukan merupakan penanda seseorang tengah berdusta,” ucap Reza Indragiri.

Menurutnya bisa saja lie detector menafsirkan adanya kebohongan pada seseorang yang sedang berkata jujur dikarenakan orang itu sedang mengalami peningkatan pada detak jantungnya yang dipengaruhi oleh rasa cemas.

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X