BANDUNG, suaramerdeka.com - Pengamat Politik dan Keamanan Unpad, Muradi menilai masih ada gebrakan lain yang harus dilakukan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo guna bersih-bersih lembaga.
Hal itu harus dilakukan Kapolri, tak lepas kasus penembakan Brigadir J yang melibatkan Irjen Ferdy Sambo.
Menurut dia, tanpa melakukan hal tersebut, Ferdy Sambo yang menjadi tersangka kasus tersebut, tak menutup kemungkinan memanfaatkannya untuk melakukan manuver karena merasa mendapat backingan.
Baca Juga: Balik ke Liga Inggris dan Gabung Chelsea, Ini Misi Pierre-Emerick Aubameyang
Hal itu dikatakan Muradi di sela-sela "Diskusi Dinamika Elektoral di Kota Bandung Jelang Pemilu 2024" di Bandung, Jumat 2 September 2022.
"Di dalamnya masih ada kakak asuh Ferdy Sambo yang belum dirapihkan. Karenanya, dia masih confidence. Mestinya dikandangin dulu, mutasi atau dinonjobkan. Ini yang masih belum dilakukan dari rangkaian penanganan kasus ini," katanya.
Muradi menegaskan keberadaan kakak asuh Ferdy Sambo, diperkirakan ada tujuh hingga delapan orang bintang dua dan satu itu berpotensi menurunkan penilaian positif masyarakat terhadap langkah Listyo dan Timsus dalam mengungkap kasus tersebut.
Baca Juga: Hasil Liga Jerman: Borussia Dortmund Kalahkan Hoffenheim 1-0
Mereka ada menempati posisi strategis maupun purnawirawan.
Dalam kasus Ferdy Sambo, mereka cenderung melakukan evakuasi terhadap adik asuhnya dalam kasus tersebut dan gelagat itu sudah muncul
Artikel Terkait
Terkuak! Hal Ini yang Terjadi Sebelum Ferdy Sambo Teriakkan Perintah untuk Menembak
Kepergok Brigadir J, Ini yang Dilakukan Putri Candrawathi dan Kuat Maruf hingga Ferdy Sambo Murka
Ahmad Sahroni Nilai Sikap Ferdy Sambo Berubah Sejak Bintang Satu
Bikin Heboh! Jefri Nichol Sebut Anak Ferdy Sambo Sempat Ribut di Klub Malam
Bukan Anak Ferdy Sambo yang Terlibat Perkelahian, Jefri Nichol Minta Maaf di Twitter