JAKARTA, suaramerdeka.com - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Airlangga Pribadi Kusman menilai langkah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) menyusun visi-misi dan program koalisi dinilai cukup progresif.
Namun, muncul juga dugaan bahwa upaya tersebut hanya sebatas untuk buying time.
"Itu langkah progresif demikian, tapi kalau langkah itu hanya buying time, kita takutnya anti klimaks. Akhirnya sekedar politik transaksional. Jangan sampai langkah-langkah KIB yang sampai sekarang ini kelihatannya bagus, jangan sampai menjadi anti klimaks," ujar Airlangga.
Airlangga juga menilai KIB melangkah secara progresif dengan catatan visi-misi dan program selanjutnya menjadi jalan bagi proses penjaringan calon dan pelibatan calon bersama dengan uji publik.
Baca Juga: Bisikan Dewa Langit, 4 Zodiak Hidupnya Bahagia, Rezeki dan Cuan Tak Pernah Berhenti Mengalir
Untuk itu, Airlangga juga menilai sikap KIB tidak ingin terburu-buru dalam melangkah sebagai bentuk kehati-hatian.
Menurutnya, KIB mempertimbangkan dan melihat arah dan proses politik sebelum memutuskan penentuan nama calon presiden (capres).
Dalam pandangan Airlangga, KIB sedang membangun, memperkuat, memperindah mesin politik terlebih dahulu.
Setelah itu, barulah mereka akan melihat calon-calon yang akan tampil sejalan atau tidak dengan program tersebut.
Artikel Terkait
Sinyal Capres Koalisi KIB, Zulkifli Hasan Tanggapi Nama Ganjar Pranowo
Sambut Bonus Demografi, KIB Bertekad Membuat Masyarakat Indonesia Sejahtera
KIB Luncurkan PATEN, Pengamat Berharap Koalisi Indonesia Bersatu Perhatikan Masyarakat Akar Rumput
KIB dan Gerindra - PKB Lirik Partai Lain, Perbesar Kekuatan Mereka
KIB Ingin Bangun Koalisi Besar, Pengamat: karena Butuh Dukungan Partai Lain