JAKARTA, suaramerdeka.com - Sesuai petunjuk bapak presiden.
Demikian kalimat yang selalu disebutkan oleh Harmoko saat menjabat sebagai Menteri Penerangan, di hadapan wartawan usai sidang kabinet terbatas di Bina Graha Jakarta.
Kalimat tersebut menjadi ciri khas sekaligus pembeda dengan Menteri Penerangan sebelumnya, Ali Murtopo.
Baca Juga: Setetes Darah Sangat Berarti, Anggota Komisi IX DPR RI Minta Penyintas Covid-19 Bersedia Donor Darah
Ciri khas lain dari sosok Harmoko adalah intonasi berbicara yang sangat cepat.
Sehingga bagi wartawan yang mewawancarai, tentu harus menggunakan alat perekam.
Sebab jika ditulis tangan pada note book, jelas akan keteteran.
Baca Juga: Pemkab Bantul Batasi Tim Pemotong Hewan Kurban Maksimal 20 Orang
Pada masa itu wartawan yang meliput belum menggunakan perangkat digital seperti ponsel yang digunakan untuk mengetik berita.
Harmoko sendiri sebelum menjadi Menteri Penerangan, adalah jurnalis di era 1960-an.
Setelah tamat SMA, Harmoko bekerja sebagai wartawan dan kartunis di Harian Merdeka dan Majalah Merdeka.
Kemudian tahun 1964, dia bekerja di Harian Angkatan Bersenjata, dan di tahun 1965 di harian API.
Pada tahun 1970, Harmoko bersama teman-temannya menerbitkan Pos Kota.
Mulai menjabat sebagai Menteri Penerangan sejak Kabinet Pembangunan III di tahun 1983.
Artikel Terkait
Harmoko, Mantan Menteri Penerangan Era Presiden Soeharto Meninggal Dunia
Menteri Penerangan Harmoko Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Soebroto