BANDUNG, suaramerdeka.com - PLN UID Jabar mengupayakan pasokan dan jaringan listrik ke banyak rumah sakit hingga pabrik oksigen di wilayahnya tak mengalami gangguan seperti voltage sagging maupun blackout menyusul lonjakan kasus Covid-19.
Untuk itu, operator plat merah tersebut berkoordinasi dengan mereka guna membahas keamanan dan keandalan pasokan listriknya termasuk permintaan yang dilayangkan.
”Langkah ini diharapkan bisa mengatasi kendala yang muncul, dan kami respon sehingga solusinya diharapkan bisa cepat dan tepat," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat, Agung Nugraha dalam keterangannya, Jumat (2/7).
Baca Juga: Dukung PPKM darurat, Stadion Citarum Ditutup Sementara
Berdasarkan data PLN, jumlah rumah sakit penanggulangan Covid-19 di Jabar mencapai 96 RS. Dari jumlah tersebut, 28 di antaranya terkonsentrasi di Kota Bandung Raya.
Untuk pabrik oksigen, terdapat 9 produsen gas yang berada di Cikarang, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta
Dijelaskan, pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah strategis guna menjaga keandalan pasokan tersebut.
Baca Juga: Vaksinasi Digenjot, Bio Farma Tegaskan Tak Ada Masalah
Secara pasokan, sejauh ini sebenarnya tak ada masalah mengingat cadangan yang tersedia cukup banyak.
“Pasokan listrik PLN saat ini 13.106 MW sedangkan beban puncak nya 7.694 MW. Hal ini berarti masih ada cadangan daya sebesar 5.412 MW. Jumlah ini cukup untuk melayani berbagai kebutuhan masyarakat terutama rumah sakit rujukan, rumah isolasi pasien Covid-19 serta pabrikan produsen oksigen di Jabar," katanya.
Meski demikian, pihaknya menopang ketersediaan itu dengan kondisi jaringan. Karenanya, mereka melakukan tindakan antisipatif berupa pemeliharaan jaringan SUTM, pemeliharaan kubikel, pemeliharaan gardu, pengamanan jaringaan SUTM melalui pemasangan jala pengaman binatang dan pengamanan jaringan SUTM dari pohon.
Baca Juga: Patuhi PPKM Darurat Jawa-Bali, MAJT Ditutup untuk Umum
"Khusus untuk rumah sakit besar, sistem kelistrikannya akan dipasok dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan," jelas Agung Nugraha.
Untuk seluruh kegiatan tersebut, BUMN energi itu juga telah menyiapkan 4.137 petugas yang terdiri dari petugas Yantek dan personil siaga yang didukung oleh berbagai sarana.
Sarana pendukung yang telah disiapkan yaitu 700 unit kendaraan, 103 buah genset, 20 buah UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, dan 12 unit mobil deteksi.