Kemarin Catat Rekor Penambahan Kasus Covid-19 Tertinggi
SEMARANG -Kasus harian Covid-19 kembali mencatat rekor. Kemarin, 21.342 kasus baru ditemukan. Sebelumnya, kasus tertinggi tercatat pada Sabtu (26/6) sebanyak 21.095 kasus.
Catatan tersebut termasuk yang terburuk di dunia. Melihat situs statistik worldometers, Indonesia berada pada peringkat kedua setelah India. India kemarin mencatat kasus baru sebanyak 21.771. Jumlah kasus tersebut menambah angka akumulasi kasus Covid- 19 menjadi 2.115.304 orang.
Dan menjadikan kasus aktif sebanyak 207.685 orang yang tersebar di penjuru daerah. Sementara 8.024 orang dilaporkan sembuh dari Covid-19 per Minggu (27/6). Keseluruhan kasus sembuh mencapai 1.850.481. Dan 409 orang dinyatakan meninggal karena Covid-19, sehingga total 57.138 penderita Covid-19 dinyatakan meninggal.
Sebanyak lima provinsi di Pulau Jawa menempati posisi sebagai penyumbang kasus Covid-19 harian terbanyak. DKI Jakarta melaporkan 9.394 kasus positif, 3.506 kasus sembuh dan 51 kasus meninggal karena Covid-19.
Jawa Barat melaporkan 3.988 kasus positif, 1.195 kasus sembuh, dan 93 kasus meninggal. Kemudian Jawa Tengah melaporkan 2.288 kasus positif, 420 kasus sembuh dan 69 kasus meninggal.
Jawa Timur melaporkan 889 kasus positif, 497 kasus sembuh dan 64 kasus meninggal. Sementara Yogyakarta melaporkan 830 kasus terkonfirmasi Covid-19, 308 kasus sembuh dan 19 kasus yang dinyatakan meninggal.
Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Adib Humaidi menuturkan, kasus Covid-19 meningkat tajam. Pada Kamis (17/6) ada 12.624 kasus dan meningkat di atas 20 ribu kasus pada Sabtu (26/6). Jika dibandingkan dengan data Sabtu (15/5), terang dia, terjadi peningkatan kasus pada 17 Juni 2021 sekitar lebih dari 500 persen.
”Bed Occupancy Rate (BOR) untuk ruang isolasi dan ICU di atas 90 persen. Setidaknya >24 kabupaten/kota melaporkan keterisian ruang isolasinya di atas 90 persen. BOR untuk ICU dari berbagai RS mendekati angka 100 persen,” kata Adib. Ia menilai kondisi saat ini sudah sangat memprihatinkan. Hal itu juga terlihat dengan penumpukan pasien dan antrean panjang di banyak Instalasi Gawat Darurat (IGD) di rumah sakit di kota besar.
”Kondisi semakin memprihatinkan dengan bertambahnya kasus pada dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya terkonfirmasi positif Covid-19 sehingga perlu menjalani perawatan atau isolasi mandiri,” imbuhnya. Adib mengungkapkan pada hari ini ada empat dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19.
Jumlah itu membuat total dokter yang gugur sejauh ini mencapai 405 orang. Selain 405 itu, masih ada ratusan dokter yang harus menjalani perawatan dan isolasi akibat terinfeksi Covid-19. ”Sebagai gambaran di satu kota di Jawa Tengah total 583 yang terpapar. Yang saat ini dirawat dan isolasi ada 231.
Kemudian di Jogja ada 163 dokter yang terpapar. Kemudian di Surabaya ada lebih dari 100, dengan kondisi khususnya di Surabaya ada lima yang kritis,” pungkas Adib. Karena itu, Tim Mitigasi PB IDI dan himpunan lima organisasi profesi meminta pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat di Pulau Jawa minimal dua minggu.
Adapun perhimpunan organisasi ini terdiri dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (Perdatin), dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (Perki).
Zona Merah