Covid-19 Varian Delta Masuk Depok dan Karawang, Ridwan Kamil Wanti-Wanti Prokes 5M Dipahami

- Senin, 21 Juni 2021 | 17:47 WIB
Ridwan Kamil/Foto Antara
Ridwan Kamil/Foto Antara

BANDUNG, suaramerdeka.com - Covid-19 varian Delta sudah masuk ke wilayah Jabar. Warga diharapkan semakin meningkatkan kewaspadaan terutama dalam penerapan protokol kesehatan sebagai antisipasi.

"Varian delta itu hadir di Kota Depok dan Karawang. Berdasarkan kajian, penularannya lebih cepat dari varian sebelumnya, tingkatkan kewaspadaan, lebih-lebih protokol kesehatan," kata Gubernur Jabar, Ridwan Kamil usai rapat komite penanganan Covid-19 secara daring di Gedung Pakuan Bandung, Senin (21/6).

Bahkan dia meminta masyarakat untuk dapat mengakselerasi prokes tersebut. Tak hanya sebatas masker, jaga jarak, hingga hidup bersih dengan cuci tangan tapi mulai mengurangi mobilitas dan mempertimbangkan kehadiran dalam kegiatan yang memancing konsentrasi massa.

Baca Juga: Update Corona 21 Juni: Bertambah 9.233, Pasien Sembuh Covid-19 Hari Ini Sebanyak 1.801.761 Orang

Diingatkan, tren kasus Covid-19 terus meningkat. Tingkat keterisian rumah sakit bagi penanganan pasien yang terpapar virus tersebut di wilayahnya sudah menyentuh angka 84 persen.

Karena itu, pihaknya memerintahkan seluruh daerah untuk mempunyai paling sedikit 30 persen kuota tempat tidurnya dari total kapasitas rumah sakit untuk digunakan dalam penanganan pasien yang terpapar virus corona.

Peningkatan itu diharapkan bisa mengikuti tren kasus dengan rasio hingga 60 persen. Skenario lainnya disiapkan begitu angka tersebut hampir terlampaui dengan mengoptimalkan sumber daya lainnya.

"Begitu seluruhnya mendekati angka 60 persen RS di daerah dalam perawatan penanganan Covid-19, penanganan isolasi akan dilakukan dengan mengonversi hotel dan pendirian RS darurat di lahan milik TNI/Polri," tandasnya.

Baca Juga: Internet 5G Bakal Dongkrak 4 Sektor Industri Ini

Untuk kepentingan tersebut, pihaknya sudah mengumumkan membutuhkan relawan medis sebanyak 400 orang. Dengan demikian, langkah tersebut tak terkendala dalam pengoperasiannya.

Tak hanya itu, pihaknya pun mengoptimalkan peran Puskesmas. Langkah ini sekaligus sebagai skrining dalam melakukan prioritas penanganan. Pasalnya, RS akan dikonsentrasikan untuk merawat pasien dengan keluhan berat.

"Jadi yang masuk RS itu yang gejalanya berat, sedangkan yang ringan dan sedang cukup dirawat di Puskesmas atau ruang-ruang isolasi di kelurahan dan desa," kata mantan Walikota Bandung itu.

Editor: Edyna Ratna Nurmaya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X