SEMARANG, suaramerdeka.com - Temuan beras bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19 dari presiden di sebuah lahan di Kampung Serab, Sukmajaya, Depok menggegerkan warga.
Kabar tersebut viral sejak Sabtu, 30 Juli 2022, di mana dalam penggalian selama 3 hari, ditemukan sejumlah beras yang tertimbun tanah.
Diduga penimbunan bantuan presiden tersebut dilakukan oknum karyawan PT JNE cabang Depok.
Baca Juga: Trending di Twitter, Pengabdi Setan 2: Communion Banjir Pujian Penonton
PT JNE tidak menampik bahwa pihaknya berkontribusi dalam penyaluran bantuan dengan pihak terkait.
Namun, dalam keterangan resminya, JNE menyatakan penimbunan beras tersebut tidak menyalahi aturan.
Pihaknya meyakini bahwa barang yang ditimbun, sudah tidak layak untuk diberikan kepada masyarakat.
Baca Juga: Jadwal Konser Denny Caknan Bulan Agustus Hingga Oktober Mendatang, Ada yang Gratis Loh!
Hal ini menurutnya telah sesuai dengan SOP penanganan barang rusak yang tertuang dalam perjanjian kerjasama.
Kasus ini sekarang sedang diselidiki oleh pihak berwajib.
JNE sendiri, merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman paket.
Perusahaan ini didirikan pada 26 November 1990 oleh Soeprapto Suparno bersama Johari Zein.
Baca Juga: Benarkah Air Es dapat Membuat Tubuh Gemuk? Ternyata Faktanya Seperti Ini, Pejuang Diet Simak Yuk!
JNE awalnya berfokus pada jasa pengiriman luar negeri sebagai divisi perusahaannya sebelumnya.
Pria kelahiran 7 Oktober 1934 ini, sebelumnya telah mendirikan Citra Van Titipan Kilat (TIKI) pada 1 September 1970.
Artikel Terkait
Beras Bansos Mulai Disiapkan Bulog Pati, Dikemas Sebanyak 300 Ribu Bungkus
Mensos Telah Menerima Laporan Beras Bansos dengan Kualitas Kurang Baik: Ada Beberapa Kasus
Bulog Segera Ganti Beras Bansos, PT Pos Indonesia Dilibatkan