JAKARTA, suaramerdeka.com - Hingga kini, kasus adu tembak antar anggota polisi yang menewaskan Brigadir J masih menjadi sorotan.
Brigadir J diduga menjadi korban pembunuhan berencana, lantaran tanda-tanda penganiayaan yang diungkap dari pihak keluarga.
Pasalnya, satu persatu bukti mulai terungkap. Pihak kepolisian juga berjanji akan mengusut kasus ini secara transparan.
Beberapa waktu lalu, dilansir dari akun instgaram @info_terkini_update, rekaman CCTV terkait tewasnya Brigadir J telah diketemukan.
Baca Juga: Panglima TNI Sebut Penembakan Istri TNI di Semarang Gunakan Senjata Rakitan
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan temuan rekaman CCTV tersebut sedang diperiksa oleh tim laboratorium forensik Mabes Polri sehingga belum dapat disampaikan hasilnya kepada khalayak publik.
Akan tetapi, Dedi berjanji hasil temuan baru CCTV tersebut akan segera diungkap dan dibuka secara utuh untuk publik.
Laporan keluarga Brigadir J soal dugaan pembunuhan berencana terhadap ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo itu segera diusut dengan tuntas secara transparan.
Bahkan Bareskrim Polri menaikkan status kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, dari penyelidikan menjadi penyidikan.
Baca Juga: Kolektor para Sultan, Ini 7 Aglonema Termahal yang Wajib Dikoleksi Pecinta Tanaman Hias
Artikel Terkait
Rilis Polisi: Aksi Saling Tembak Brigadir J dengan Bharada E Terjadi di Jarak Dekat
Baku Tembak Antar Anggota, Kapolri: Kami akan Objektif, Transparan, dan Akuntabel
Keluarga Beberkan Kejanggalan pada Kematian Brigadir J, HP Hilang hingga Pernah dapat Ancaman Pembunuhan
Kasus Polisi Tembak Polisi, Keluarga Brigadir J Ungkap 4 Kejanggalan, Termasuk HP yang Hilang
Baku Tembak Antar Anggota Polri, Indonesian Police Watch Soroti Kejanggalan Ini
Kasus Baku Tembak Polisi, Prof Mahmutarom: Harus Disikapi Jernih