Kisah Haru Sosok RA Kartini, Meninggal di Pangkuan Suami

- Kamis, 21 April 2022 | 10:48 WIB
RA Kartini dan Raden Adipati Djojoadiningrat (Istimewa)
RA Kartini dan Raden Adipati Djojoadiningrat (Istimewa)

Suaramerdeka.com - Hari ini tepat tanggal 21 April kita memperingati Hari Kartini sekaligus mengenang sang pahlawan, RA Kartini.

Hari Kartini diperingati, untuk menghormati sosok RA Kartini, atas kecerdasannya menjadi inspirasi untuk para perempuan indonesia.

Tidak hanya pernyataan 'Habis Gelap Terbitlah Terang', RA Kartini juga mendobrak batas dan itu yang membuat namanya dikenang sepanjang masa.

Namun di balik kisah inspiratifnya, RA Kartini pun rupanya menyimpan cerita haru.

Baca Juga: Telaah Kitab: Penetapan Puasa dan Iftar pada 1428 H Karya KH Maimoen Zubair

Momen meninggalnya menjadi cerita paling menyedihkan dalam hidup perempuan kelahiran 21 April 1879 tersebut.

Ya, RA Kartini menutup usia saat dirinya masih terbilang sangat muda, pada 17 September 1904 di Rembang saat berusia 25 tahun.

RA Kartini meninggal empat hari setelah melahirkan putra pertamanya yang bernama Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada 13 September 1904.

Menurut beberapa sumber, RA Kartini megembuskan napas terakhirnya tepat di pangkuan suami tercinta, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 21 April 2022: Andin Mulai Tegas! Beri Peringatan untuk Ammar Mahendra

Kisah ini diterima merujuk kesaksian dari para abdi dalem yang ada pada peristiwa tersebut.

Preklamsia inilah yang menjadi penyebab Kartini meninggal dunia yakni ganguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urine-nya.

Meskipun memperingati pahlawan nasional, Hari Kartini bukan hari libur nasional.

Namun berbagai acara khusus biasanya diselenggarakan sebagai penghargaan untuk RA Kartini.***

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X