Mengaji dengan Kiai Sholeh Darat, Kartini Beri Ide Al-Qur'an Tafsir Bahasa Jawa Pertama di Asia Tenggara

- Rabu, 20 April 2022 | 17:05 WIB
Kolase RA Kartini dan Kiai Sholeh Darat Semarang (dok. NU Online)
Kolase RA Kartini dan Kiai Sholeh Darat Semarang (dok. NU Online)

SUARAMERDEKA.COM - RA Kartini adalah satu pejuang wanita dari Jepara, Jawa Tengah yang teguh dalam memperjuangkan hak-hak wanita Indonesia pada masa penjajahan dulu.

Kartini kecil telah tumbuh dengan cerdas dari ayah bernama R.M. Sosroningrat dan Ibu Ngasirah.

Tak banyak diketahui, selain banyak belajar pendidikan formal, Kartini kecil juga mendalami agama, yang saat itu, diajar oleh Kiai Sholeh Darat Semarang.

"Kiai Sholeh Darat itu asalnya orang Mayong Jepara, maka ngajar di Mayong dulu. Kartini mengaji Al-Qur'an dengan beliau," ungkap KH. Achmad Chalwani, Pendiri STAI An-Nawawi Purworejo, dikutip dari kanal YouTube NU Online, 20 April 2022.

Baca Juga: Ga Usah Nunggu 30 April 2022, Siaran TV Digital Sudah Bisa Dinikmati, Begini Caranya

"Pernah ada dialog antara Kiai Sholeh dengan Kartini yang saat itu berusia 13 tahun, saat ia diajarkan Tafsir Al-Qur'an menggunakan Bahasa Jawa, Kartini memiliki usul pada Kiai Sholeh," kata KH. Achmad.

Kartini mengatakan, "Kiai, saya tadi diajarkan tafsir Al-Qur'an memakai Bahasa Jawa, hati saya tentram, tolong Kiai, tafsirkan Al-Qur'an seluruhnya ke dalam Bahasa Jawa, biar sebagai pegangan teman-teman saya putri-putri Jawa,"

Waktu itu, Kartini belum menyebutkan nama Indonesia, karena saat itu, nama Indonesia belum lahir.

Mendengar permintaan tersebut, Kiai Sholeh membalas, "Kartini, menafsirkan Al-Qur'an itu tidak mudah, tidak setiap orang diperbolehkan menafsirkan,"

Baca Juga: Ini 15 Link Nonton Film Gratis Terbaru 2022 Pengganti LK21, Layarkaca21 dan IndoXXI

Orang yang boleh menafsirkan Al-Qur'an harus memiliki syarat ilmu bantu tafsir yang lengkap, dari gramatika Arab, Nahwu, Shorof, Ilmu Badi', Ma'ani, Bayan, Munashatil kalam, Nasikh Mansukh, Asbaabul Wurudh, Asbaabun Nuzul, dan lain sebagainya, diceritakan oleh Kiai Sholeh Darat.

"Kiai, saya minta usul demikian karena saya punya keyakinan, semua ilmu tersebut sudah Kiai miliki," kata Kartini.

Mendengar tersebut, Kiai Sholeh Darat menundukkan kepala, lalu menangis.

Ia tak menyangka Kartini begitu cerdas, hingga mengusulkan tafsir Al-Qur'an berbahasa Jawa.

Baca Juga: Ramalan Shio; Pembawa Rezeki dan Pemikat Lawan Jenis, 5 Shio Ini Selalu Hoki dan Banjir Cuan

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X