Pemecatan dr Terawan, Riyanta: Aset Bangsa Harus Dilindungi

- Rabu, 30 Maret 2022 | 13:02 WIB
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP, Riyanta. (suaramerdeka.com / Siswo Ariwibowo)
Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP, Riyanta. (suaramerdeka.com / Siswo Ariwibowo)

SEMARANG, suaramerdeka.com - Dukungan terhadap mantan Menteri Kesehatan Indonesia, Letnan Jenderal TNI Prof Dr dr Terawan Agus Putranto, Sp.Rad yang dipecat dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) terus berdatangan. 

Dukungan kepada dr Terawan juga ditunjukkan anggota Komisi II DPR RI Fraksi PDIP Riyanta.

Riyanta melihat dr Terawan merupakan salah satu anak bangsa yang memiliki potensi luar biasa, yang belum tentu dimiliki bangsa lain.

Oleh karena itu, putra-putri bangsa seperti dr Terawan yang memiliki prestasi tersebut harusnya dilindungi dan diapresiasi.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 2022: Aldebaran Akhirnya Jujur pada Andin soal Kondisi Askara

"Potensi yang dimiliki dr Terawan ini jarang dimiliki orang lain. Ini menjadi aset penting negara yang harus dilindungi dan dijaga," kata Riyanta, Rabu, 30 Maret 2022.

Riyanta menyayangkan sikap yang dilakukan pengurus IDI maupun Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) yang telah memecat dr Terawan dari keanggotaan organisasi profesi kedokteran.

Menurut Riyanta, kalau pemecatan dr Terawan dikarenakan Vaksin Nusantara maupun sistem pengobatan cuci otak atau Digital Subtraction Angiography (DSA) yang dilakukan dr Terawan, maka hal itu kurang berdasar, sebab metode DSA telah terbukti banyak membantu pasien.

"Tapi kalau alasan IDI memecat dr Terawan dari keanggotaan IDI kaitannya dengan AD/ART, kami tidak ingin ikut campur di dalamnya," katanya.

Baca Juga: Silaturahmi JSIT dengan Lazis Al Ihsan, Berharap Kolaborasi Terus Berlanjut

Ia melihat putra-putri bangsa yang memiliki potensi seperti dr Terawan Agus Putranto harusnya dilindungi, bukan malah diabaikan.

Jangan sampai putra-putri bangsa yang mempunyai potensi cemerlang justru malah dipakai korporasi-korporasi asing, nanti bangsa Indonesia yang akan rugi sendiri.

Riyanta melanjutkan dari beragam opini yang berkembang, pemecatan dr Terawan diduga terkait dengan Vaksin Nusantara dan pengobatan yang dilakukan dr Terawan
dengan menggunakan metode cuci otak yang belum mendapatkan pengesahan.

"Harus kita yakini bersama bahwa yang menyembuhkan bukan dokter, tapi Tuhan Yang Maha Esa lewat perantara dokter," tegas kata pria yang juga Ketua Umum Gerakan Jalan Lurus (GJL) ini.

Baca Juga: Dibully Usai Komentari Minyak Goreng, Megawati : Sakit Hati Saya, Dibilang Gak Ada Empati

Halaman:

Editor: Andika Primasiwi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X