Penetapan Awal Ramadan Tahun Ini Berpotensi Berbeda, Ini Penjelasan Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional

- Minggu, 6 Maret 2022 | 18:06 WIB
Ilustrasi: Penetapan awal puasa berpotensi berbeda. (Pixabay)
Ilustrasi: Penetapan awal puasa berpotensi berbeda. (Pixabay)

BANDUNG, suaramerdeka.com - Setelah enam tahun, penetapan awal Ramadan mendatang kemungkinan tak lagi sama. Potensi terjadi perbedaan pada saat memulai puasa cukup terbuka.

Sebelumnya, merujuk pada kriteria wujudul hilal, Muhammadiyah sudah memutuskan 1 Ramadan 1443 pada 2 April 2022. Hanya saja, penetapan awal puasa itu justru berpeluang jatuh sehari kemudian. 

Menurut Kepala Lembaga Penerbangan Dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, rukyatul hilal (pengamatan hilal) pada saat Maghrib 1 April berpotensi tidak terlihat. 

Pada saat itu, jelasnya, hilal terlalu rendah untuk diamati. Umumnya di wilayah Indonesia tinggi bulan kurang dari 2 derajat.

Baca Juga: Update Terbaru Maret 2022; Ini Daftar Siaran TV Digital Kota Bandung, Cimahi dan Kabupaten Bandung

"Kalau pun ada yang melaporkan menyaksikan, itu sangat meragukan sehingga berpotensi ditolak saat sidang itsbat, sehingga berdasarkan rukyat, 1 Ramadhan 1443 kemungkinan besar jatuh pada 3 April 2022," katanya seperti dalam penjelasannya, Minggu (6/3).

Sebelumnya, perbedaan awal penetapan Ramadan itu sudah sempat terjadi. Hanya saja, pada periode 2015-2021 seperti menjadi jeda karena pelaksanaan terutama Ramadhan dan Idul Fitri, dan Idul Adha bergulir seragam.

Doktor astronomi jebolan Kyoto University Jepang itu menjelaskan pula bahwa dalam penetapan puasa itu Kemenag melakukan pendekatan baru dengan mengadopsi kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia dan Singapura) sejak awal tahun ini.

Kriteria Baru MABIMS itu adalah tinggi bulan minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Dengan kriteria baru tersebut, posisi bulan di wilayah-wilayah tersebut pun belum memenuhi kriteria. 

Baca Juga: Siaran TV Digital Anda Masih Bersemut dan Kurang Jernih? Hindari Enam Penyebabnya Berikut Ini

"Dengan kriteria baru MABIMS itu pada 1 April pun, posisi bulan tidak mungkin teramati. Jadi 1 Ramadhan 1443 itu 3 April 2022," kata pria kelahiran Purwokerto itu.

Pada Takwim Standar (kalender Islam rujukan) Kementerian Agama, jelas Thomas Djamaluddin, memang tercantum 1 Ramadhan 1443 ditetapkan pada 2 April 2022 berdasarkan ketinggian bulan (dengan perhitungan lain) di Pelabuhan Ratu sedikit di atas 2 derajat. 

Dengan menggunakan kriteria lama, kondisi itu sudah dianggap masuk tanggal baru. Tetapi, dengan perhitungan yang lebih akurat, misalnya dari Accurate Times, di kawasan barat Indonesia itu tinggi bulan pada 1 April 2021 umumnya di bawah 2 derajat. 

Data hisab (perhitungan astronomi) di Surabaya, Jakarta, dan Medan menunjukkan pula tinggi bulan (Topographic Moon Altitude) kurang dari 2 derajat. 

Baca Juga: Viral Disawer Rp84 juta, ini Profil Lengkap DJ Una, Status Pernikahan, Agama, dan FTV yang Dibintangi

Halaman:

Editor: Rosikhan Anwar

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X