JAKARTA, suaramerdeka.com – Akun Twitter @/darktracer_int melaporkan pada Rabu (2/3) bahwa ada sekitar 1.753.658 kredensial user dari 49 ribu lebih situs milik pemerintah telah bocor.
Bocornya kredensial itu diduga karena pengguna pemerintah, user layanan publik atau pengguna lain yang terinfeksi malware bernama Stealer.
Menanggapi hal tersebut, Akun Resmi Ditjen Pajak RI merilis beberapa keterangan lewat utasnya Kamis siang ini (3/3).
Baca Juga: 6 Kode Redeem FF Garena Terbaru 3 Maret 2022 Menanti Direbut dan Klaim Gamers
“Berdasarkan investigasi kami, kebocoran data tersebut diduga berasal dari perangkat USER yang terinfeksi Malware,” cuit akun resmi @/DitjenPajakRI pukul 11:28 WIB.
“Perlu kami informasikan bahwa situs web pajak (djponline) dalam kondisi AMAN dan DAPAT DIAKSES secara normal sebagaimana biasanya,” lanjut keterangan tersebut.
“Kami mengimbau kepada para Wajib Pajak agar segera mengganti password situs web pajak (djp online dengan password) yang lebih kuat dan aman agar tidak mudah diretas, serta memasang antivirus terupdate pada perangkat masing-masing untuk menghindari terinfeksi malware,” sambungnya.
Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina, Ustadz Adi Hidayat Berikan Penjelasan Soal Sikap Islam Menghadapi Konflik
Ini daftar situs milik Pemerintah Indonesia yang dikabarkan bocor kredensialnya dan muncul dalam 100 situs teratas yang diunggah akun Twitter @/darktracer_int.
Artikel Terkait
Komite Nakes Lain RSUD Dr Tjitrowardojo Purworejo Lakukan Kredensial
UPGRIS Sukses Buka Program Kredensial Mikro Mahasiswa Indonesia 2021