Ini Makna Logo Presidensi G20 Indonesia 2022, Ternyata Memiliki Arti yang Mendalam

Namun, saat gunung dipegang oleh Dalang, akhir dari suatu babak bukanlah akhir cerita. Mengilustrasikan harapan kita melalui periode ini dalam menyambut babak baru yang akan datang. 

Menurut Direktur Pembangunan Ekonomi dan Lingkungan Hidup serta G20 Kementerian Luar Negeri, babak yang dimaksud adalah babak menuju pemulihan ekonomi dunia yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Logo tersebut menggambarkan sebuah harapan dari penggambaran peran aktif dalam keberlangsungan suatu cerita yang merupakan simbolisasi atas harapan akan upaya untuk memajukan kehidupan perekonomian global yang dapat terkendali dengan baik.

Baca Juga: Sejarah Ogoh-ogoh Sambut Perayaan Nyepi

Elemen grafis yang mengisi Siluet Gunungan terinspirasi dari batik Kawung yang merupakan simbolis terjadinya kehidupan manusia. 

Logo tersebut menggambarkan kehidupan yang penuh tekat bulat dan semangat untuk menjadi lebih baik. Bersama saling bahu-membahu dalam mewujudkan perekonomian yang maju dan adil.

Warna Merah pada pegunungan bermotif kawung bermakna bendera Negara Kesatuan Republi Indonesia.

Sementara itu, warna biru pada tulisan G20 Indonesia 2022 menunjukkan jati diri Indonesia sebagai negara maritim.

Baca Juga: Aturan JHT Direvisi, Kini Bisa Cair Tanpa Menunggu Usia 56 tahun

Laut merupakan sumber pertumbuhan. maka, bagi Presidensi G20 Indonesia 2022, filosofi laut mewakilkan negara-negara berkembang serta pulau kecil yang ingin dirangkul Indonesia, dengan pengelolaan yang baik dan dapat membantu masyarakat mencapai pemulihan ekonomi berkelanjutan.

Latar Gunung dari banner Presidensi G20 Indonesia 2022 menggambarkan Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki beragam pegunungan yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, yang terlihat subur dengan siluetnya yang tampak cantik, bahkan dari kejauhan. 

Oleh karena itu, visualisasi gunung merupakan gambaran yang cantik atas kualitas indonesia sebagai negara yang subur dan memiliki pesona alam yang memukau. 

Kemudian, dua tone warna merah-biru pada gunung terinspirasi dari keindahan gradasi warna saat matahari terbit, sekaligus mewakili harpan hadirnya hari-hari yang baru akan perubahan positif. ***