Ustadz Khalid Basalamah Bicara soal Ceramahnya Wayang: Hanya Saran, Tidak Mengharamkan

JAKARTA, suaramerdeka.com - Ustadz Khalid Basalamah meminta maaf dan memberikan klarifikasi usai ceramah terkait pernyataan wayang menuai polemik.

"Pertama, lingkupnya adalah pengajian kami dan jawaban dari da'i muslim kepada penanya muslim," ujar Ustaz Khalid Basalamah dalam unggahan di Instagram miliknya, @khalidbasalamahofficial.

Terkait ceramah soal wayang, Ustaz Khalid menegaskan pernyataannya merupakan sekadar saran, dan menyebut tidak pernah mengharamkan wayang.

"Kami sarankan agar menjadikan Islam sebagai tradisi, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam, dan tidak ada kata-kata saya di situ mengharamkan," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Khalid Basalamah juga menjelaskan terkait pertanyaan soal tobat seorang dalang yang menurutnya seperti tobat pada umumnya.

Baca Juga: Kata Ramalan, 5 Shio Ini Akan Lebih Kaya Setelah Cap Go Meh 2022

Selain itu, Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan terkait dimusnahkannya wayang bagi dalang yang bertobat.

"Jadi kalau ada orang yang memang tobat, misalnya dia seorang dalang. Kalau dia sudah tobat dan tidak mau lagi melakukan itu, maka mau diapakan? Saya katakan untuk dia individu dimusnahkan, sebatas itu," jelasnya.

Khalid Basalamah kemudian menegaskan dirinya tidak ada niat memusnahkan wayang dari sejarah dan meminta seluruh dalang bertobat.

Meski begitu, dirinya meminta maaf lantaran perkataannya menyinggung sejumlah pihak.

Baca Juga: Kembali Viral, Inilah Lirik Lagu Koisuru Fortune Cookies Dari JKT48

"Kalau ada sesuatu yang kita lakukan dan ternyata menyinggung orang lain ada baiknya meminta maaf. Saya pada kesempatan ini menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak, tidak terkecuali yang merasa terganggu atau tersinggung dengan jawaban kami," katanya.

Sebelumnya, Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Eks Karesidenan Banyumas berencana melaporkan pendakwah Khalid Basalamah terkait ramai ceramahnya soal wayang. Basalamah bakal dipolisikan ke Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan.

"Bagi kami biasa wayang disebut bid'ah atau wayang barang haram, itu kadang kita biasa saja. Tapi ketika ada kalimat 'itu sebaiknya dimusnahkan', waduh ini kalau dalam istilah pewayangan ini, 'sedumuk batuk senyari bumi' ini sudah nantang perang," ucap Koordinator Wilayah (Korwil) Pepadi Eks Karesidenan Banyumas, Bambang Barata Aji.

Bambang menyebut dirinya sudah berkoordinasi dengan Pepadi Jawa Tengah dan Jawa Timur.