JAKARTA, suaramerdeka.com - Pandemi mengubah tatanan pembelajaran, dari tatap muka (luring) menjadi jarak jauh (daring). Orang tua mendapat porsi pendampingan anak lebih dari biasanya selama mereka belajar di rumah.
Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Muhammad Ali Ramdhani mengapresiasi terbitnya modul Mendampingi Anak Didik Belajar dengan Gembira & Berakhlakul Karimah Aktif. Modul ini disusun oleh tim Rumah Kita Bersama dibawah pimpinan Lies Marcoes.
Menurut Dirjen Pendis, modul ini penting dalam penguatan pembelajaran akhlak. "Pembelajaran akhlakul karimah adalah keharusan,” ujar Guru Besar UIN Bandung saat memberikan sambutan pada rilis modul Mendampingi Anak Didik Belajar dengan Gembira & Berakhlakul Karimah Aktif, di Jakarta, Jumat (11/6/2021).
Dikatakan pria yang akrab disapa Dhani ini, setidaknya ada tiga kunci penyelenggaraan pendidikan karakter, baik di lingkungan satuan pendidikan, masyarakat maupun keluarga. "Pertama, Pendidikan karakter harus diorientasikan untuk menumbuhkembangkan potensi peserta didik secara menyeluruh dan terpadu, untuk mengharmoniskan antara olah hati, olah rasa, olah pikir dan olah raga," tegas Dhani.
Baca Juga: BTOB Sajikan Sentuhan Jazz dalam Singel 'Blue Moon (Cinema Ver.)'
Yang Kedua, lanjut Dhani, pendidikan karakter mempersyaratkan adanya keteladanan dalam penerapan pendidikan karakter pada masing-masing lingkungan pendidikan baik satuan pendidikan, masyarakat maupun keluarga.
"Terakhir, Pendidikan karakter harus berlangsung melalui pembiasaan dan sepanjang waktu dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan karakter tidak dibatasi pada ruang dan waktu tertentu," jelas Dhani.
Dhani mengapresiasi karya Rumah KitaB yang menghadirkan proses pendidikan terbaik untuk anak-anak bangsa. Modul ini disajikan dengan format yang gembira penuh dengan kreasi dan rekreasi, dengan memasukan pendidikan karakter.
Baca Juga: Budiyono Awali Karier dari Sekuriti Jadi Wakil Dirut PTPN IX dan Raih Penghargaan IPL Award 2021
“Para guru selalu berkeinginan membangun bangsa lebih maju dengan cara-cara yang baik sehingga lahir anak-anak yang berkhlakul karimah,” harap Dhani.
Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemeng RI Eny Retno Yaqut, saat menyampaikan Keynote Speak, mengatakan bahwa penyusunan modul pengayaan untuk anak usia dini sangat penting dan strategis.
Hal ini menurutnya sejalan dengan program prioritas pemerintah dalam bidang penguatan pendidikan karakter dan moderasi beragama di Indonesia yang juga menjadi salah satu program utama di Kemenag.
"Saya mendukung hasil riset Rumah kitaB tentang perlunya peningkatan kapasitas guru TK-PAUD dalam teknik mengajar yang lebih demokratis dan materi ajar tentang toleransi gender dan pendidikan karakter serta nilai-nilai universal Islam," kata Eny.
Baca Juga: Rizal Ramli: Lebih Baik Pemerintah Fokus ke Masalah Utang daripada Menaikkan PPN
Generasi muda saat ini, lanjut Eni, memiliki habit sendiri, jadi materi maupun modul pembelajaran harus disesuaikan dengan karakter mereka pada saat ini.
Artikel Terkait
Modal Jadi Pemimpin Tak Cuma Mental, Akhlak dan Akidah yang Baik Mutlak Dibutuhkan