BANDUNG, suaramerdeka.com - Kendati sempat mengeluarkan letusan berkali-kali, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi menyebut bahwa kondisi tersebut belum bisa jadi dasar menaikkan status aktivitas Gunung Anak Krakatau.
Saat ini, Gunung Anak Krakatau berstatus Waspada, dan Kepala Badan Geologi ESDM, Eko Budi Lelono, pihaknya membutuhkan penilaian menyeluruh.
Meski demikian, merujuk hasil pengamatan termuktahir, indikasinya belum kuat di mana status Gunung Anak Krakatau untuk dinaikan ke Siaga.
"Belum perlu karena perlu mengevaluasi data secara menyeluruh untu mengestimasi potensi ancaman bahayanya ke depan," katanya saat menjelaskan kondisi terkini Gunung Anak Krakatau secara daring, Rabu, 9 Februari 2022.
Baca Juga: Musyawarah Kota VII Kadin Kota Semarang, UMKM Akan Didorong untuk Ekspor
Berdasarkan data pemantauan terkini, katanya, volume intrusi magma di Gunung Anak Krakatau saat ini belum besar dari indikasi seismik, deformasi dan kandungan belerang.
Hal itu pun diperkuat kondisi terkini Gunung Anak Krakatau, yang menurut Kepala PVMBG, Andiani, kepulan asap dari kawah gunung tak terpantau.
Tren tersebut berbeda dibandingkan pekan lalu ketika asap membumbung secara menerus.
"Meski demikian, kondisi tersebut jangan membuat kita kehilangan kewaspadaan. Kehati-hatian penting, apalagi dalam mencerna informasi seperti hoaks," katanya.
Baca Juga: Ramalan Shio Tikus 2022; Kiat Sukses Shio Tikus di Tahun 2022 atau Macan Air
Artikel Terkait
Letusan Gunung Berapi Bawah Laut di Tonga Timbulkan Tsunami di Jepang, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?
Akibat dari Letusan Gunung Berapi Bawah Laut di Tonga, Bantuan Terhambat
Gunung Anak Krakatau Bergejolak, Keluarkan 9 Kali Letusan
Anak Krakatau Erupsi, Begini Sejarah Letusan Gunung Krakatau
Kondisi Terkini 9 Februari 2022, Ini Penjelasan Badan Geologi Terkait Aktivitas Anak Gunung Krakatau