BANTEN, suaramerdeka.com – Gunung Anak Krakatau erupsi pada Kamis, 03 Februari 2022 sekitar pukul 16.15 WIB.
Erupsi Gunung Anak Krakatau tersebut menyebabkan kolom abu tebal, dengan berbagai material vulkanik mebumbung setinggi kurang lebih 200 meter di atas puncak.
Sementara pada Jumat, 04 Februari 2022, Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi hingga sembilan kali.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi terjadi pada pukul 09.43, 10.25, 10.28, 12.46, 13.00, 13.31, 13.41, 14.46, dan 17.07 WIB, dengan tinggi kolom abu berkisar 800-1.000 meter di atas puncak.
Baca Juga: Penghentian Kasus Arteria Dahlan,Pengamat: Sudah Sesuai Prosedur
Sebelumnya, di Pulau Rakata, Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, terdapat sebuah gunung dengan jenis kaldera vulkanik bernama Gunung Krakatau dengan ketinggian 813 meter atau 2.667 kaki.
Gunung Krakatau pernah meletus pada 26-27 Agustus 1883, dan disebut sebagai letusan terdahsyat sepanjang sejarah hingga disamakan dengan letusan Gunung Vesuvius pada 79 Masehi yang mengubur kota Pompeii dan Heculaneum.
Begitu dahsyatnya hingga letusan tersebut membuat sebagian besar Gunung Krakatau dan Pulau Rakata runtuh ke dalam laut.
Gunung Krakatau mengeluarkan jutaan ton batu, debu, dan magma sehingga menutupi wilayah seluas 827.000 km2.
Baca Juga: Punya Hak Imunitas DPR, Pernyataan Arteria Dahlan soal Bahasa Sunda Tak Bisa Dipidanakan
Artikel Terkait
Imbas Letusan Gunung Berapi Bawah Laut, Tonga Dihantam Tsunami
Letusan Gunung Berapi Bawah Laut di Tonga Timbulkan Tsunami di Jepang, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?
Akibat dari Letusan Gunung Berapi Bawah Laut di Tonga, Bantuan Terhambat
Sempat Hilang, Aki Alat Pemantau Gunung Sundoro-Sumbing Ditemukan
Gunung Anak Krakatau Bergejolak, Keluarkan 9 Kali Letusan