Bukan Menakut-nakuti, Farhan: Jangan Sampai Bocor Merespon Kehadiran Omicron

BANDUNG, suaramereka.com - Anggota Fraksi Nasdem DPR RI, M Farhan menyatakan kehadiran varian baru, Omicron jangan sampai membuat semua pihak lengah.

Pihaknya tak ingin gegara ketidaksigapan menghadapi varian Omicron, yang mulai muncul di sejumlah daerah, membuat terjadinya gelombang ketiga dalam masa pandemi Covid-19 itu.

Untuk itu, Farhan menilai, munculnya varian Omicron mesti jadi momentum termasuk bagi Pemda untuk makin berani meminimalisasi risiko penularan di segala titik mobilitas warga.

"Bukan mau menakut-nakuti, saya hanya mengingatkan, mari jaga protokol kesehatan, karena lebih baik mencegah dengan optimalkan skema PPKM di beragam level," kata anggota dewan asal Dapil I Kota Bandung dan Cimahi itu, dalam keterangannya, Rabu 12 Januari 2022.

Baca Juga: Beruntungnya Pemilik 4 Zodiak Ini Sepanjang 2022: Rezeki Membludak, Dianugerahi Kesuksesan

Diingatkan, sebaran Omicron tak terhindarkan mengingat tidak adanya penutupan perbatasan atas mobilitas warga yang baru pulang dari luar negeri.

Untuk itu, ketegasan Satgas terhadap pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) sangat penting dilakukan.

"Jangan sampai ada kebocoran, karena kita masih trauma oleh ledakan varian Delta pada bulan Juli - Agustus 2021," imbuh anggota dewan yang besar di dunia presenter itu.

Dalam kaitan itu, Fahan pun mendorong penyegeraan pemberian vaksinasi booster secara merata.

Baca Juga: Gangguan Buang Air Kecil Kucing, Tindakan Perineal Urethrostomy Tak Bisa Ditolak

"Janji pak Jokowi pertengahan Januari 2022 booster diberikan gratis. Maka pernyataan ini harus didukung dengan distribusi booster vaksin ke seluruh pelosok," terangnya.

Langkah itu, imbuh Farhan, mesti dibarengi pula dengan kesungguhan penanganan di lapangan.

Termasuk pola penanganan pasien terpapar yang difokuskan di rumah sehingga kemudahan mendapatkan obat harus terjamin.

"Suplai obat-obatan untuk pasien isoman sering tidak tepat waktu dan tepat sasaran sehingga banyak pasien isoman terpaksa keluar rumah untuk mencari obat - obatan yang dibutuhkan," jelasnya.

Baca Juga: 4 Tersangka Komplotan Pencuri Kantor Pos Ditangkap, Seorang Masih DPO