BANDUNG, suaramerdeka.com - Rencana pengoperasian jalur kereta api (KA) reaktivasi Cibatu Garut yang cenderung tanpa kabar selama pandemi Covid-19 mulai menemui titik terang.
Dipastikan peresmian jalur lawas yang relatif sudah lama siap pakai itu tak jadi dilakukan tahun ini tapi baru pada tahun 2022.
Jika tak ada aral melintang, pengoperasian trek jalur tunggal sepanjang 19,5 Km itu bakal berlangsung bulan depan.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Garut, Rudi Gunawan di sela-sela peluncuran Panca Main, permainan untuk bumikan nilai-nilai Pancasila di SDN Sukamenteri VI-VII, Garut Kota, Kabupaten Garut, Sabtu, 11 Desember 2021.
Baca Juga: Aqsha Saniskara Bawa PSIS Memimpin Babak Pertama 1-0
"Kemungkinan pada Januari tahun depan, bukan awal-awal, cenderung pertengahan bulan baru dioperasikan, kita tunggu saja perkembangannya," jelasnya.
Dijelaskan, pihaknya tentu sangat berharap jalur tersebut segera diresmikan. Dengan demikian, masyarakat bisa mempunyai alternatif pilihan transportasi dalam melakukan mobilitas.
Lebih dari itu, potensi ekonomi wilayah bisa terangkat. Dia pun mengungkapkan bahwa lamanya jalur tersebut diresmikan bukan tanpa alasan. Di antaranya soal anggaran.
Rudi Gunawan memang tak menyebut pasti persoalan tersebut sehingga bisa jadi itu diperkirakan terkait dengan PSO (subsidi) kereta ekonomi.
Baca Juga: Aqsha Saniskara Bawa PSIS Memimpin Babak Pertama 1-0
"Jadi itu baru dialokasikan tahun depan, selain itu kenapa belum dioperasikan juga karena terkait PPKM level," katanya merujuk pada kecenderungan mobilitas masyarakat.
Sebelumnya, akibat izin pengoperasian yang tak kunjung turun dari Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, kondisi jalur reaktivasi KA Cibatu-Garut mulai tak ideal sehingga berpotensi menganggu kualitas trek.
Trek tak lagi steril tapi sudah cenderung kotor. Ini di antaranya ditandai beredarnya gambar kondisi sejumlah titik di lintas yang baru diaktifkan itu yang mulai ditumbuhi ilalang.
Permukaan rel di salah satu perlintas sebidang bahkan sekilas seperti tak terlihat.
Baca Juga: Djarum Trees for Life Hijaukan Tol Trans Sumatera
Artikel Terkait
Mengenang Tragedi Bintaro I, Sejarah Kelam Kereta Api Indonesia
Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional, KPPIP Dorong Pengembangan Infrastruktur Kereta Api di Jawa
Syarat PCR untuk Kereta Api Jarak Jauh Maksimal 3x24 Jam
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, KAI Amankan Jalur Kereta Api
Banjir di Rancaekek, Kereta Api Jarak Jauh Tertahan Berjam-jam