Awal mula kasus ini terbongkar menurut Ato ketika ada seorang santriwati yang melaporkan adanya dugaan pencabulan yang dilakukan oleh Guru Ngaji.
Namun ternyata ada lagi yang datang melaporkan kan hal yang sama dengan pelakunya seorang pengurus pesantren.
"pencabulan yang dilakukan oknum Guru Ngaji itu tidak hanya satu kali tetap berkali kali. Bahkan ada yang dilakukan 18 hari lalu," terang Ato.
Baca Juga: The Red Sleeve Episode 9 Tayang Malam Ini: Yi San Cium Lembut Seong Deok Im
Oknum Guru Ngaji di Tasikmalaya itu melancarkan aksinya di saat santriwati yang menjadi korban sedang sakit.
Saat itu santriwati tidak bisa mengikuti pengajian dan tinggal sendirian di kamar asrama.
Saat santriwati sendirian di kamar asrama atau kobong, oknum guru sekaligus pengurus pesantren itu masuk dan melakukan aksi bejatnya kepada santriwati.
Baca Juga: Gala Menang Penghargaan MAKA 2021 Kategori Baby Seleb Kesayangan, Diwakili Fuji dan Fadly
"Si oknum Guru Ngaji itu melakukan aksi cabul nya dengan beberapa rayuan dan lainnya agar santriwati mau dicabuli," ucap Ato.
Dari pengakuan santriwati yang menjadi korban pencabulan, Guru Ngaji itu melakukan aksi pencabulan dengan meraba bagian dada dan bagian sensitif kewanitaan.
Para korban mengalami trauma dan harus dilakukan terapi agar korban bisa kembali normal. Ada lima santriwati yang telah mendapatkan pendamping psikologis.
Ato berharap pihak penyidik di Polres Tasikmalaya bisa mengembangkan kasus pelecehan yang dilakukan oknum Guru Ngaji kepada santriwati. Sehingga pelaku bisa ditetapkan jadi tersangka.
Artikel Terkait
Pelaku Pencabulan Anak di Bawah Umur Didor, Ancaman Pidana Mati Menanti
Belasan Santri Dicabuli Guru Ngaji, Beberapa Melahirkan
Kasus Perkosaan 12 Santri Mencuat, Tak Diekspos untuk Lindungi Korban
8 Fakta Kasus Pemerkosaan 12 Santriwati di Bandung, Poin Ketiga Bikin Miris