KALTENG, suaramerdeka.com - Sebuah narasi video yang memperlihatkan seorang polwan diduga jadi korban kekerasan prajurit TNI viral di media sosial. Tagar #savepolwan pun sempat menjadi trending di Twitter.
Diketahui awal mula kejadian yaitu ketika personel Raimas Polda Kalteng sedang melakukan patrol pencegahan Covid-19 di Palangkaraya.
Dalam perjalanan pulang, personel Raimas tersebut menjumpai kerumunan di tengah jalan Tjilik Riwut KM 02 depan suatu kafe.
Baca Juga: PPKM Level 3 Batal Diterapkan, Capaian Vaksinasi Jadi Acuan
Dalam narasi itu diceritakan personel polisi turun dari kendaraan karena ada perkelahian.
Ketika mencoba melerai perkelahian tersebut ia mendapat perlawanan dari orang-orang yang mengaku anggota Batalyon Rider 631 Antang.
Dua orang personel Raimas mendapat pukulan di bibir dan kepala bagian belakang dan seorang polwan dipukul di kepala bagian belakang dan mendapat luka memar di tangan kiri.
Baca Juga: Mencuri Uang Negara, Heru Hidayat Dipidana Mati dan Denda Rp 12,6 Triliun
Personel Polda Kalteng dikabarkan sempat melapor kejadian tersebut ke Provos Batalyon Rider 631 Antang.
Namun laporan dari personel Raimas tersebut tidak direspon.
Artikel Terkait
Putus Mata Rantai Kekerasan, Dirjen Wikan: Kedepankan Rasa Menghargai
Konferensi Global Polwan Jadikan Keramahtamahan Labuan Bajo Makin Tersohor
Pekerja Migran yang Melawan dengan Tulisan (3-Habis): Kebijakan Diperbaiki Tapi Kekerasan Tetap Terjadi