Presidensi G20, Momentum Indonesia Bangkitkan Optimisme Pemulihan

- Sabtu, 4 Desember 2021 | 12:48 WIB

JAKARTA, suaramerdeka.com - Presidensi G20, menjadi momentum Indonesia untuk bangkitkan optimisme dan bertindak konkret guna mendorong pemulihan global.

Tema "Recover Together, Recover Stronger" yang diusung dalam ajang G20, juga sejalan dengan semangat Indonesia yang tangguh menghadapi berbagai tantangan.

Hal ini ditegaskan Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Usman Kansong saat Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) - KPCPEN, baru-baru ini.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, PMI Kota Semarang Galang Donasi Kemanusiaan

"Prinsip gas dan rem yang diterapkan pemerintah terbukti sangat baik mengendalikan pandemi Covid-19, demikian juga kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat,red) sangat sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini, yang dapat memulihkan kesehatan juga roda ekonomi kembali berputar,” ujar Usman.

Presidensi G20 yang berlangsung hingga Oktober 2022, dikatakan Usman menjadi momentum Indonesia untuk menunjukkan kepada dunia mampu menyelenggarakan berbagai pertemuan tingkat tinggi meski
dalam situasi pandemi, secara aman dan terkendali.

"Salah satu hal penting yang akan dibahas adalah Global Health Architecture. Presiden Jokowi ingin mengajak dunia ciptakan arsitektur kesehatan global yang inklusif, merata bagi semua negara, baik negara
maju, berkembang, dan negara lainnya," ujarnya.

Baca Juga: PVMBG: Gunung Semeru Masih Level Waspada, Ini Penjelasannya

Di G20 nantinya, ungkap Usman akan dibicarakan tentang transisi ekonomi digital, juga transisi energi dari fosil menjadi energi baru dan terbarukan yang berkelanjutan.

"Intinya dengan menjadi Presidensi 2022, kita optimis tahun depan bisa lebih baik lagi dalam
penanggulangan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Syaratnya tetap menjaga protokol kesehatan, segera vaksinasi bagi yang belum, khususnya di saat Indonesia berada dalam ancaman varian baru Omicron," kata Usman.

Terkait ancaman varian Omicron, Usman mengatakan jika pemerintah sudah melakukan antisipasi yang sifatnya luwes.

"Saat ini kita mengetatkan, kalau situasinya relatif membaik maka akan dilonggarkan. Gas
dan rem akan diterapkan," urai Usman.

Usman mengingatkan, dalam konteks antisipasi, kondisi tahun depan ditentukan oleh perilaku masyarakat dalam satu atau dua bulan ini, khususnya menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Bagaimana kita menjaga prokes dan vaksinasi. Jangan sampai nanti setelah Nataru dan Indonesia menjadi ketua G20 kasusnya malah melonjak. Itu tidak kita inginkan," ujarnya.

Untuk itu, pemerintah menetapkan PPKM Level 3 di semua wilayah Indonesia pada 24 Desember 2021 - 2 Januari 2022 sebagai upaya pengendalian.

Halaman:

Editor: Nugroho Wahyu Utomo

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X