JAKARTA, suaramerdeka.com – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menjadi perbincangan di kalangan warganet lantaran video dirinya yang memaksa tunarungu berbicara tersebar di media sosial.
Acara yang disiarkan melalui kanal YouTube Kemensos itu memperlihatkan Risma yang berada di atas panggung bersama anak penyandang disabilitas rungu bernama Anfield Wibowo.
Dalam klarifikasinya, Risma mengaku, dalam interaksi dengan penyandang disabilitas rungu tersebut, dirinya hanya bermaksud memastikan alat bantu dengar berfungsi baik.
"Saya ingin memastikan bahwa alat bantu dengar itu berfungsi dengan baik. Karena kalau dia tidak bisa merespons, itu bisa merugikan dia," katanya dalam keterangannya, Jumat, 3 Desember 2021.
Baca Juga: TPST Samtaku Jimbaran, Wujud Tanggung Jawab Produsen pada Kemasannya
Selain itu, Risma bermaksud mendorong mereka memaksimalkan kemampuan telinga dan mulutnya dan tak ingin para penyandang disabilitas menyerah dengan kondisi yang mereka miliki.
Makanya kata dia, saat itu dirinya memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas rungu merespons komunikasi.
"Saya ingin memastikan bahwa alat bantu dengar itu berfungsi dengan baik. Karena kalau dia tidak bisa merespon, itu bisa merugikan dia," katanya.
Tindakan Risma memaksa tunarungu berbicara tersebut sempat viral di media sosial terutama Twitter.
Baca Juga: Kecepatan Vaksinasi Mengendur, Perlu Strategi Pencegahan yang Menyeluruh
Artikel Terkait
Kemarahan Risma Memunculkan Pro dan Kontra, Ini Pendapatnya
Pengamat: Gaya Komunikasi Marah-marah Risma Justru Buat Publik Tidak Simpati
Sering Marah-Marah, Risma Akui dapat Mandat Berat Salurkan Bantuan, Siap Mundur dari Jabatan
Mensos Risma Hampir Pingsan Saat Kunjungi Lokasi Bencana di Deli Serdang
Risma Banjir Kritikan dari Netizen Usai Video Paksa Tunarungu Berbicara Tersebar