BANDUNG, suaramerdeka.com - PVMBG tengah intensif melakukan pengamatan intensif gunung api bawah laut di kompleks Gunung Api Ile Werung, Lembata, NTT.
Erupsi yang terjadi menyebabkan muka air laut naik hingga 1 meter dengan landaan ke darat sejauh 30 meter.
Atas kejadian tersebut, otoritas kegunungapian nasional itu menaikan aktivitas gunung api tersebut satu tingkat, dari semula aktif normal menjadi Waspada terhitung sejak Senin 29 November 2021 Pukul 10.00 WITA.
Menurut Kepala PVMBG, Andiani, dari pengamatan visual, aktivitas bualan tersebut tidak terjadi di lokasi gunungapi bawah laut Hobal.
Baca Juga: Yoyok Sukawi Minta Pemerintah Perhatikan Infrastruktur Olahraga Usai PON dan Peparnas
Lokasinya berada sekitar 1 Km di sebelah selatan gunungapi bawah laut Hobal.
"Jadi ini kemungkinan besar gunung api bawah laut ini masih berasosiasi dengan aktivitas kompleks Gunungapi Ile Werung," jelasnya dalam keterangan yang diterima.
Berdasarkan pengamatan anak buahnya, kegiatan erupsi dan bualan dari dalam laut masih terjadi di sekitar kompleks gunung api tersebut.
Pada Senin dinihari sekitar Pukul 05.17 WITA, petugas merekam aktivitas letusan dan hembusan yang berlangsung.
Baca Juga: Buruh Jateng Kembali Demo, Tolak UMP 2022
Teramati pula asap letusan setinggi lebih kurang 100 meter dari muka laut disertai dengan bualan.
"Aktivitas erupsi masih berlangsung namun belum menunjukkan peningkatan yang signifikan," katanya.
Sehari sebelumnya, pada Minggu (28/11) malam, warga melaporkan naiknya muka air laut.
Menurut laporan warga, muka air laut yang sempat naik itu datang dengan ketinggian kurang dari 1 meter dan jarak jangkauan ke darat, inundasi sekitar 30 meter.
Baca Juga: PPKM Level 3 Jelang Nataru Kapan Berlaku? Simak Jadwalnya Yuk
Artikel Terkait
Gunung Merapi Kembali Erupsi, Hujan Abu Guyur Sleman
Peringatan BPPTKG: Potensi Bahaya Erupsi Merapi Meluas ke Sungai Woro
Erupsi Gunung Merapi, Enam Dusun Dilanda Hujan Abu Tipis
Gunung Merapi Erupsi: Aktivitas Warga Tak Terpengaruh, Harga Panen Anjlok