Biasanya, tanah longsor itu dipicu hujan dengan intensitas hujan yang tinggi, dengan durasi singkat, terutama setelah musim kemarau yang panjang.
Kondisi tanah yang retak saat kemarau, katanya, memudahkan air hujan untuk masuk ke dalam lapisan tanah sehingga lereng menjadi mudah jenuh.
"Inilah mengapa banyak bencana longsor yang terjadi di awal musim hujan di bulan November ini. Tentunya karena munculnya curah hujan intensitas lebat hingga ekstrem akibat munculnya cuaca ekstrem pada bulan ini sebagaimana diprediksi oleh BMKG," jelasnya.
Berangkat dari kecenderungan tersebut, Adrin Tohari pun mengingatkan supaya kewaspadaan masyarakat harus terus ditingkatkan karena tanah longsor dapat terjadi kapan saja selama musim hujan ini.
"Masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan harus waspada ketika hujan turun dengan lebat, dan segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat saudara atau lokasi yang aman. Sosialisasi perlu terus dilakukan oleh Pemda untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap ancaman tanah longsor di wilayahnya," jelasnya.
Tanda-tanda longsor
Mereka bisa bersikap tanggap atas gelagat bakal terjadinya longsor. Di antaranya kerap ditandai dengan munculnya mata air di bagian bawah lereng yang semakin deras, material tanah yang mulai berjatuhan dari lereng, dan munculnya retakan di permukaan tanah, kemudian terjadi perubahan aliran air sungai.
Perubahan itu seperti aliran sungai yang berkurang pada saat hujan lebat bisa karena adanya pembendungan oleh material longsor atau warna air sungai menjadi keruh.
Hanya saja, gejala-gejala alam ini akan sangat sulit jika hujan turun saat malam hari.
"Karenanya, masyarakat perlu terbiasa untuk melakukan evakuasi mandiri saat hujan lebat tiba," katanya.
Selain itu, menjelang musim hujan, semestinya perlu dilakukan perbaikan dan pembersihan saluran air permukaan di daerah pemukiman yang berada di sekitar lereng terjal.
Saluran air yang tersumbat atau bocor dapat menyebabkan air hujan melimpas ke permukaan lereng sehinga lapisan tanah mudah sekali menjadi jenuh, dan lereng menjadi mudah longsor.
Banjir Bandang
Untuk banjir bandang, itu disebabkan adanya tanah longsor di hulu sungai.
Material longsoran tersebut kemudian menyumbat aliran sungai dan pada suatu waktu jebol sehingga aliran air sungai menjadi deras dengan membawa lumpur, bongkah batu dan batang pohon, mengalir ke daerah landai.
Artikel Terkait
BPBD Jateng Siaga Musim Hujan, Optimalkan Program Desa Tangguh Bencana
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, KAI Amankan Jalur Kereta Api
Jabar Siaga Darurat Bencana, KAI Tingkatkan Kewaspadaan
Anugerah Tangguh Adhiwirasa, Wujud Apresiasi BNPB terhadap Kolaborasi Ringankan Beban Dampak Bencana
Hendi Ingin Lewati Musim Hujan Tanpa Bencana, Satgas Bencana Diminta Siaga