BANDUNG, suaramerdeka.com - Bursa figur capres 2024 mulai ramai dengan kehadiran sejumlah figur yang terus mendapat dukungan merujuk pada hasil survei.
Menunggu lahirnya figur capres 2024 lain pun masih jadi persoalan di antaranya karena ambang batas minimal yang 20 persen.
Untuk cara lain, itu pun tak banyak di antaranya melalui peran sentral partai pemenang Pemilu.
Ini pun calonnya kemungkinan tak banyak berubah, kemungkinan masih didominasi nama yang sudah beredar.
Baca Juga: Minta Maaf Usai Tegur Dedi Mulyadi, Mahasiswa Ini Tak Bermaksud Numpang Tenar
Cara lainnya pada perubahan regulasi, di mana ambang batas pencalonan dicabut kendati prosesnya tak mudah terutama pembahasan di antara parpol.
"Apakah parpol akan memberikan ruang konvensi juga pertanyaan besar, setelah Golkar pada 2004, tak ada lagi. Ada wacana dari Naasdem tapi konvensinya sejauh ini masih debatable," kata Direktur Operasional Indonesian Politics Research and Consulting Idil Akbar di Bandung, Kamis 18 November 2021.
Tak hanya itu, katanya, konvensi pun tak bisa berdiri sendiri karena berkaitan dengan proses pengusungan yang membutuhkan koalisi partai lainnya yang belum tentu cocok bersanding dengan figur pemenang.
Karena itu, survei kemudian masih jadi barometer.
Baca Juga: Geram Bertemu Riri Khasmita, Nirina Zubir: Masih Berani Tatap Mata Saya Seperti Itu?
Artikel Terkait
Prabowo Maju Capres Lagi, PKB: Bisa Saja Duet dengan Gus Muhaimin
Nama Ganjar Pranowo Masih Dipertimbangkan sebagai Capres PDIP, Berikut Pendapat Pakar
Munas Alim Ulama, PPP Jajaki Dukungan Capres
Tokoh Golkar Fahmi Idris Dukung Rizal Ramli Jadi Capres
Survei DTS: Jawa Tengah Punya Tiga Kandidat Kuat Capres 2024