AMMAN, suaramerdeka.com – Pada 30 Mei 2021 Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme RI, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, M.H, telah melakukan pertemuan kehormatan dengan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiyah, Yang Mulia Abdullah II di Istana Negara Al Husseiniya sebagai bagian dari rangkaian kunjungan kerja ke Amman, Yordania.
Pada pertemuan kehormatan tersebut, Raja Yordania mengakui peran penting Indonesia di kawasan regional dan global dalam upaya penanggulangan terorisme.
Hal ini dibuktikan dengan sejumlah capaian Indonesia dalam mencegah dan menanggulangi terorisme di Tanah Air.
Raja Yordania juga menyampaikan bahwa Indonesia sebagai Negara dengan jumlah Muslim terbesar di dunia merupakan cermin dari kehidupan beragama yang toleran dan mendorong toleransi antar umat beragama.
Baca Juga: KJRI Cape Town - ABK WNI Jalin Komunikasi Bantuan Logistik Tepat Sasaran
Oleh karena itu, Raja Yordania mendorong peran aktif Indonesia dalam Aqaba Process yang diinisiasi oleh Raja Yordania pada tahun 2015 dengan dikeluarkannya Amman Message, yang mendorong kerja sama global dalam pencegahan dan pemberantasan terorisme.
Selanjutnya, Kepala BNPT menyampaikan salam hormat Presiden RI kepada Raja Yordania, serta peran penting Yordania dalam kawasan regional maupun global dalam upaya penanggulangan terorisme melalui Aqaba Process.
Hal mana, tentunya Indonesia akan selalu mendukung Yordania dalam forum Aqaba Process sebagaimana tertuang dalam Amman Message. Kepala BNPT juga menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk mendorong kerja sama Aqaba Process di kawasan Asia Tenggara.
Kedua belah pihak juga menyepakati pentingnya upaya pencegahan terorisme di masa Pandemi Covid-19, khususnya dengan meningkatnya propaganda ideologi teroris yang salah satunya menyebarkan ideologi Takfiri.
Baca Juga: PRNU Desa Jepang dan Pemerintah Desa Edukasi Masyarakat Pentingnya Lakukan 5M
Oleh karena itu, kedua belah pihak mendorong pentingya upaya Negara-negara difokuskan pada pencegahan penyalahgunaan internet termasuk media sosial oleh kelompok teroris guna menyebarkan ideologi sesat tersebut.
Kedua belah pihak juga menilai bahwa salah satu kelompok yang rentan terhadap penyebaran ideologi Takfiri adalah kelompok pemuda (youth).
Pada akhir pertemuan, kedua belah pihak meyakini bahwa Indonesia dan Yordania, memiliki peran penting sebagai Negara yang mayoritas berpenduduk Muslim dapat mendorong perubahan di dunia dengan menunjukkan wajah Islam yang damai (rahmatan lil alamin) dan moderat (washathiyah).
Pada 31 Mei 2021, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Menteri Dalam Negeri Yordania, Mazin Abdellah Al Farrayeh telah menanda tangani Memorandum Saling Pengertian tentang Kerja Sama Penanggulangan Terorisme antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia dengan Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Yordania Hashimiyah.
Baca Juga: KLHK Hentikan Tambang Emas Ilegal di Hutan Adat Kasepuhan Cibarani
Sumber: kemenlu
Artikel Terkait
BNPT Imbau Anggota APEC Tingkatkan Kewaspadaan Aksi Terorisme
Rela Tinggalkan Keluarga, Demi Kejar Teroris KKB Papua