Gerhana Bulan Parsial 19 November, Durasi Terpanjang Abad Ini, Yuk! Simak Prosesnya

SEMARANG, suaramerdeka.com - Matahari, Bulan dan Bumi hampir sejajar sempurna, pekan ini tepatnya Jumat 19 November 2021. Fenomena ini yang kemudian disebut dengan Gerhana Bulan Parsial.

Gerhana Bulan Parsial terjadi ketika Bumi bergerak di antara Matahari dan Bulan, namun ketiganya tidak berada dalam posisi segaris.

Alhasil, hanya sebagian permukaan Bulan yang tertutup bayangan gelap Bumi yang disebut Umbra.

Gerhana Bulan parsial 19 November dilansir dari infoastronomy, akan berlangsung lebih lama. Yakni selama 3 jam 28 menit.

Ini merupakan durasi terpanjang abad ini. Di mana saat Bulan melewati bagian dalam dan luar bayangan Bumi, akan berlangsung selama 6 jam 1 menit.

Indonesia bagian timur akan menjadi lokasi terbaik untuk melihat fenomena ini. Ketika Bulan terbit di langit Indonesia bagian timur, gerhana bulan parsial telah terjadi.

Gerhana Bulan akan dimulai pukul 15.02 WIT (sekitar 13.02 WIB, dan 14.02 WITA). Itu artinya, Gerhana Bulan akan terjadi di siang hari di seluruh wilayah Indonesia.

Sementara itu, puncak gerhana parsial akan dimulai pada pukul 16.18 (14.18 WIB dan 15.18 WITA).

Puncaknya akan terjadi pada pukul 18.02 WIT (16.02 WIB , 17.02 WITA). Wajah bulan 97 persen akan tertutup bumi sehingga warnanya sedikit merah.

Fenomena ini hampir seperti gerhana bulan total yang terjadi 26 Mei 2021.

Gerhana Bulan parsial akan berakhir pada pukul 19.47 WIT (17.47 WIB, 18.47 WITA).

Pada momen imi Indonesia di bagian tengah sudah bisa melihat bulan rendah di langit timur, sementara Bulan masih belum juga terbit di Indonesia bagian barat.

Fenomena ini akan menjadi gerhana bulan parsial terlama sejak 18 Februari 1440, di mana sekitar waktu itu Machu Picchu tengah dibangun.

Adapun manusia di Bumi tidak akan melihat lagi gerhana bulan parsial dengan durasi sepanjang ini hingga 8 Februari 2669.