Adopsi Teknologi Digital Pada Sektor Pertanian Perlu Dipercepat

Red
- Selasa, 25 Mei 2021 | 09:15 WIB
(istimewa)
(istimewa)

Tantangan kedua adalah rendahnya literasi digital petani. Mayoritas petani Indonesia merupakan lulusan  sekolah  dasar  yang  rata-rata  berumur  lebih  dari  45  tahun.  Keadaan  ini  menyebabkan sulitnya petani untuk beradaptasi dengan teknologi baru.Namun   demikian,   naiknya   jumlah   pemuda   di   sektorpertanian   menjadi   harapan   untuk meningkatkan  literasi  digital  di  kalangan  petani.

Hal  ini  dapat  diintegrasikan  dalam  program-program  penyuluhan  pertanian.  Peran  penyuluhan  pertanian  oleh  pihak  swasta  juga  perlu ditingkatkan mengingat penyuluh pertanian dari pemerintah seringkali kurang dapat menjangkau petani (Bank Dunia, 2020).

Adopsi  teknologi  digital  di  pertanian  juga  dapat  dilakukan  dengan  meningkatkan  investasi  di sektor  pertanian.  Investasi  dalam  negeri  maupun  asing  dapat  memungkinkan  adanya  transferteknologi sertapelatihan sumber daya manusia.Infrastruktur  digital  di  Indonesia masih  belummerata.

Laporan  dari Speedtestmenyebutkan bahwa  kecepatan  internet  di  Indonesia  berada  di  urutan  121  dari  139  negara.  Hal  ini  tentunya akan menjadi penghalang bagi petani,terutama yang menetap di daerah-daerah terpencil untuk memanfaatkan teknologi digital pertanian.

Peningkatan  infrastruktur  digital  dapat  dilakukan  dengan  menjamin  bahwa  regulasi  mengenai telekomunikasi stabil dan adaptif  dengan kebutuhan  yang  dinamis.  Selain  itu,  pemerintah juga perlu  memberikan  insentif  kepada  pihak  swasta  agar  mereka  mau  membangun  infrastruktur digital di daerah-daerah terpencil.

“Pemerintah bersama swasta perlu terus mendorong pemanfaatan teknologi digital pertanian di Indonesia.  Sektor  pertanian  terbukti  menjadi  tumpuan  selama  krisis  akibat  pandemi  Covid-19 berlangsung,  termasuk  bagi  anak  muda.  Oleh  karena  itu,  inovasi  teknologi  digital di  sektor pertanian patut didukung untuk meningkatkan kualitas sektor pertanian Indonesia,” terangnya.

Halaman:

Editor: Nugroho

Terkini

X