Nyadran dan Doa Bersama Lintas Agama Dihadiri Wali Kota Salatiga

Nugroho
- Minggu, 11 April 2021 | 12:02 WIB
(suaramerdeka.com/Surya Yuli P)
(suaramerdeka.com/Surya Yuli P)

SALATIGA, suaramerdeka.com - Tradisi nyadran menjelang Ramadan digelar Rukun Kebersamaan Bancaan (RKB) di Makam Jambe Wangi dan Makam Siranda, Dukuh Bancaan, Kelurahan Sidorejo Lor, Kecamatan Sidorejo, Salatiga, Minggu pagi, 11 April 2021. Menariknya, pada nyadaran tahun ini dan seterusnya diisi dengan kegiatan doa bersama lintas agama, yakni Islam, Kristen, dan Katholik. Sejumlah tokoh agama tersebut hadir membawakan doa secara bergantian.

Kegiatan sebagai wujud toleransi antarwarga tersebut dimeriahkan dengan pesta tumpengan setelah nyadaran digelar. Hadir dalam kegiatan itu Wali Kota Salatiga Yuliyanto SE MM dan sejumlah tokoh antarumata beragama di wilayah tersebut, serta Lurah Sidorejo Lor Bambang Sulistiyono.

Ketua RKB H Eddy Sukamto menjelaskan, Rukun Kebersamaan Bancaan merupakan organisasi sosial yang didirikan warga pada tahun 1978 dan awalnya bernama himpunan sumbangsih sosial (HSS). Lalu berganti nama menjadi Rukun Kematian Bancaan dan pada Februari 2020 diganti namanya menjadi Rukun Kebersamaan Bancaan (RKB). ''Tugasnya mengurus kematian dan kegiatan sosial kemasyarakatan,'' jelas Eddy Sukamto, yang juga Ketua RW 6 Bancaan.

Setiap KK Iuran

RKB membawahi tiga rukun warga (RW), yakni RW 6, RW 11, dan RW 12. Terdapat 670 kepala keluarga (KK) yang menjadi anggota RKB atau sekitar 2.340 warga. Setiap KK iuran sebesar Rp 2.000 setiap bulan. Dana tersebut untuk mengurus kematian dan kegiatan sosial seperti membantu warga yang sakit, bantuan sekolah anak, dan lainnya. Warga juga mampu menghimpun dana untuk membenahi makam warga, di mana 85 persen dari iuran warga. Bantuan sebesar 15 persen dari Pemkot Salatiga.

''Rencananya warga hendak membeli mobil ambulans sendiri untuk operasional RKB,'' ungkap Eddy Sukamto didampingi Suparno, ketua panitia nyadran.

Wali Kota Salatiga Yuliyanto memberikan apresiasi terhadap warga dan tokoh agama/masyarakat setempat yang menggelar nyadran dan doa bersama tiga agama. Menurutnya kegiatan itu wujud kebersamaan dan toleransi di Kota Salatiga. Secara tidak langsung mendukung perwujudan Salatiga sebagai Kota Tertoleran dengan indeks kota toleran tertinggi di Indonesia.

Dia juga salut dengan adanya RKB dan siap memberikah hibah mobil untuk operasional ambulans warga. Namun RKB harus berbadan hukum terlebih dahulu. ''Mobilnya tidak harus baru ya. Sebelum saya berakhir menjadi Wali Kota, semoga bisa segera direalisasikan,'' kata Wali Kota disambut tepuk tangan.

Editor: Nugroho

Terkini

X