Kasus Kematian Covid-19 Naik Lagi, Jateng Tertinggi

- Sabtu, 20 Maret 2021 | 08:12 WIB
Foto: istimewa
Foto: istimewa

JAKARTA, suaramerdeka.com  - Perkembangan penanganan Covid-19 secara nasional, khususnya di Pulau Jawa dan Bali, menunjukkan perbaikan dalam sepekan ini sebagai dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM Mikro tingkat desa dan kelurahan. Tren perbaikan itu dilihat dari parameter kasus positif, kasus aktif dan kasus kesembuhan.

Namun, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito meyayangkan pada kasus kematian masih menjadi PR Satgas Penanganan Covid-19. Setelah pekan lalu mengalami penurunan, pekan ini kasus kematian kembali mengalami kenaikan cukup tinggi.

Satgas memaparkan dari analisa data Covid-19 per 14 Maret 2021 secara grafis pada 2 minggu ini mengalami kenaikan cukup tinggi padahal pada minggu lalu mengalami penurunan. Sayang minggu ini kembali mengalami kenaikan sebesar 5,45 persen dibandingkan minggu sebelumnnya.

Baca juga: Pasien Sembuh dari Covid-19 Meningkat Jadi 1.278.965 Orang, Jateng Sumbang 855 Kasus

Kenaikan ini merupakan kontribusi dari 5 provinsi dengan angka kenaikan tertinggi. Yakni Jawa Tengah naik 124 (69 menjadi  193), Jawa Barat naik 46 (157 menjadi  203), Papua naik 10 (6 menjadi  16), Sumatera Selatan naik 6 (15 menjadi  21) dan Sumatera Barat naik 4 (10 menjadi  14).

Berbeda dari kasus kematian, kasus positif, kasus aktif dan kasus kesembuhan sepekan ini menunjukkan perkembangan positif. Melihat perkembangan minggu ini, penanganan Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali menunjukkan perbaikan sebagai dampak dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dan PPKM Mikro tingkat desa dan kelurahan. "Secara nasional, penambahan kasus positif di minggu ini lebih sedikit dibandingkan minggu lalu," kata Wiku dalam keterangan pers secara daring di Graha BNPB pada Kamis (18/3).

Penurunan tersebut sebesar 11,62 persen dibandingkan minggu sebelumnya. Pada minggu ini dari 5 provinsi dengan angka kenaikan kasus tertinggi mingguan, Pulau Jawa-Bali hanya ada satu provinsi dan empat lainnya provinsi luar Jawa. Tertinggi pertama Banten naik 1.183 (741 menjadi  1.924), Papua baik 395 (522 menjadi  917), Maluku Utara naik 31 (80 menjadi  111), Gorontalo naik 23 (72 menjadi  95 serta Bangka Belitung naik 96 (308 menjadi  404).

Baca juga: Perpanjangan PPKM Mikro, Kegiatan Belajar Mengajar Mulai Dilonggarkan untuk Perguruan Tinggi

Selanjutnya pada kesembuhan mingguan, kembali mengalami penurunan sebesar 6,2 persen. Penurunan minggu ini menjadi yang kelima kalinya secara berturut-turut. Lima provinsi mencatat angka kenaikan kesembuhan mingguan tertinggi, yani Banten naik 1.183 (741 menjadi  1.924), Papua naik 395 (522 menjadi  917), Bangka Belitung naik 96 (308 menjadi  404), Kalimantan Barat naik 73 (266 menjadi  339) dan Riau naik 43 (642 menjadi  684).

Dengan mencermati perkembangan hingga minggu ini, secara umum penanganan Covid-19 di Pulau Jawa dan Bali menunjukkan perbaikan. Kontribusi kasus positif dan meninggal sudah tidak lagi didominasi provinsi-provinsi di Pulau Jawa dan Bali. Hanya tersisa Banten pada kasus positif mingguan tertinggi, dan Jawa Tengah serta Jawa Barat pada kasus meninggal mingguan tertinggi.

"Hal ini sejalan dengan penerapan PPKM dan PPKM Mikro yang telah berjalan sejak 11 Januari 2021, atau telah berjalan selama 9 minggu di Pulau Jawa dan Bali," lanjut Wiku. Meski demikian dampak positif dari PPKM dan PPKM Mikro tidak menjadikan pemerintah daerah lengah dalam penanganan pandemi Covid-19.

Seluruh provinsi terutama 5 provinsi yang mengalami kenaikan kasus positif dan kasus kematian tertinggi, agar terus meningkatkan kualitas penanganannya sehingga di minggu-minggu berikut terjadi perbaikan yang signifikan.  "Selain itu dengan adanya perpanjangan PPKM Mikro dan perluasan jumlah provinsi, diharapkan dapat menurunkan kasus positif dan kasus meninggal baru secara signifikan di tingkat nasional," kata Wiku.

Editor: Andika

Tags

Terkini

X